TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia kembali menyingung soal mundurnya Softbank untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara Baru atau IKN.
Melalui keterangan dalam postingannya di Instagram, Bahlil menegaskan bahwa mundurnya Softbank dari investasi di IKN menjadi bukti bahwa pemerintah tidak bisa diatur oleh investor. Sebab, Indonesia menginginkan investasi yang adil.
“Dalam bahasa saya, enggak boleh pengusaha itu mengatur negara. Negara yang mengatur pengusaha, tapi negara juga nggak boleh semena-mena ke pengusaha. Kita harus saling menguntungkan,” tulis Bahlil melalui Instagram resmi @bahlillahadalia, Rabu, 4 Januari 2023.
Ihwal batalnya Sofbank dalam berinvestasi di IKN, Bahlil sudah pernah menyampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada 14 Desember 2023. Bahlil menuturkan Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son memang pernah bertemu dengan Presiden Jokowi. Dia juga mengaku pernah beberapa kali ikut melakukan pendekatan ke bos Softbank itu.
Akan tetapi, menurutnya proposal yang ditawarkan hanya menguntungkan Softbank tetapi tidak menguntungkan negara. Dia pun memberikan contoh tawaran yang disampaikan Softbank. Salah satunya adalah mereka ingin yang menentukan internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian modal.
"Contoh nih ya, dia mau bangun, IRR ditentukan sendiri, nanti pemerintah tinggal sewa ke dia. Enggak fair, dong. Enggak cincai, dong. Jadi kita mencari model investasi yang fair. Artinya yang investornya juga hidup, tapi negara juga jangan dibuat berat. Win win," ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu, 14 Desember 2022.
RIRI RAHAYU | MOH. KHORY ALFARIZI
Baca Juga: GoTo Lobi SoftBank dan Alibaba untuk Jaga Harga Saham Agar Tak Merosot
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.