TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kecelakaan selama libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru relatif kecil. “Menurut informasi juga kecelakaan relatif lebih kecil dari tahun sebelumnya,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 4 Januari 2022.
Budi Karya menjelaskan bahwa hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat mengenai peringatan-peringatan yang diberikan, khususnya soal potensi cuaca ekstrem. Menurut Menhub, cuaca ekstrem memang menjadi tantangan tersendiri selama libur Nataru, mulai dari angin, hujan, dan arus yang berdampak pada ektivitas transportasi di laut, udara, dan darat.
Namun, dia mengakui ada beberapa titik kejadian yang menghambat, seperti di Merak dan Semarang. “Di udara terdapat juga satu konektivitas yang terganggu di mana yang mestinnya terjadi tepat waktu menjadi terganggu karena keterlambatan,” ucap Budi Karya.
Meski begitu, upaya yang dilakukan berbagai stakeholder untuk mengamankan libur Nataru harus menjadi perhatian dan dievaluasi. “Perlu ada evaluasi karena evaluasi ini penting untuk Lebaran dan untuk persiapan konektivitas ini lebih baik,” tutur Budi Karya.
Kemenhub sebelumnya, mencatat sebanyak 10.314.474 penumpang angkutan umum yang bepergian pada libur Nataru. Jumlah ini merupakan angka kumulatif penumpang di semua moda, yang dihitung selama 15 hari masa pemantauan yaitu mulai 19 Desember 2022-2 Januari 2022.
“Jumlah ini meningkat 71,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada libur Nataru tahun lalu yaitu 6.028.618 penumpang,” ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati lewat keterangan tertulis pada Selasa, 3 Januari 2023.
Jumlah penumpang angkutan umum pada masa libur Nataru tahun ini sudah hampir mendekati jumlah penumpang sebelum pandemi. Di mana pada tahun 2019 di periode yang sama tercatat sebanyak 13.145.512 penumpang.
Adapun jumlah kumulatif tertinggi adalah penumpang angkutan udara sebanyak 3.209.942 penumpang atau meningkat 66,36 persen dari periode yang sama di tahun 2021. Diikuti angkutan jalan sebanyak 2.250.585 penumpang atau meningkat 66,12 persen.
Untuk angkutan penyeberangan sebanyak 2.052.407 penumpang atau meningkat 47,25 persen. Serta angkutan kereta api sebanyak 1.988.382 penumpang atau meningkat 173,62 persen dari periode yang sama tahun 2021, dan angkutan laut sebanyak 813.158 penumpang atau meningkat 30,37 persen.
Menurut Adita, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum hingga Senin, 2 Januari 2023 masih cukup tinggi. Tercatat, pergerakan sebanyak 679.338 penumpang di semua moda transportasi. “Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan hari Minggu, 1 Januari 2023, dengan pergerakan sebanyak 660.502 penumpang,” ucap Adita.