TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin resmi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2022. Dia mengatakan aktivitas pasar modal cukup bergairah sepanjang tahun ini.
“Indeks harga saham gabungan atau IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemi Covid-19,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 30 Desember 2022.
Hingga Desember ini, Ma’ruf Amin menjelaskan, IHSG mempertahankan pertumbuhan positif sekitar 3 persen dengan rata-rata nilai harian sekitar Rp 14 triliun. Kapitalisasi pasar pun, kata dia, meningkat dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN.
Berbagai capaian perdagangan Bursa Efek Indonesia itu, disebutnya, menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimis perekonomian di tahun 2023. “Seraya tetap diikuti dengan kewaspadaan dan kehati-hatian,” tutur Ma’ruf Amin.
Dia pun berharap kinerja pasar modal Indonesia tumbuh positif pada tahun 2023. Dia juga mengatakan banyak perusahaan akan go publik termasuk sektor UMKM yang naik kelas serta berkembangnya penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi.
“Di lain pihak regulator dan pengawas pasar modal OJK maupun BEI agar lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi investor tingkat kepercayaan investor akan semakin tinggi terhadap pasar modal Indonesia,” ucap Ma'ruf Amin.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan sepanjang tahun ini indeks harga saham gabungan atau OHSG berhasil bergerak di zona positif.
“Sepanjang tahun ini IHSG berhasil bergerak di zona positif dengan diikuti pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat lebih dari 15 persen atau setara dengan US$ 600 miliar,” ujar dia.
Menurut dia, keyakinan juga masih terjaga tercermin dari aktivitas perdagangan di sepanjang tahun ini. Khususnya nilai transaksi perdagangan yang bertumbuh sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan saat ini, IIman melanjutkan, tidak lepas dari kebijakan tepat yang diambil pemerintah Indonesia mulai dari Bank Indonesia serta OJK dalam meredam dampak ketidakstabilan global. Sehingga, kata dia, sejumlah pencapaian pasar modal yang merupakan prestasi bagi semua stakeholder pasar modal Indonesia berhasil diraih.
“Di antara bursa ASEAN dan beberapa bursa global, kita masih mencatatkan pertumbuhan dari sisi nilai kapitalisasi pasar rerata nilai transaksi harian serta pencatatan saham,” tutur Iman.
Selain itu, kata dia, asar modal Indonesia memiliki 10,3 juta investor. “Kami laporkan bahwa pasar modal Indonesia telah dihadiri oleh 10,3 juta investor. Satu hal yang menjadi perhatian dan membanggakan adalah 81 persen di antaranya investor ritel yang masih menjadi motor utama penggerak aktivitas perdagangan di BEI sepanjang Tahun 2022,” ucap dia.
Hal itu, Iman melanjutkan, diikuti juga dengan kembalinya keyakinan investor institusi domestik untuk menanamkan investasinya. "Dan tercermin dari kontribusi perdagangan hariannya yang telah kembali di atas 24 persen sejak tahun 2020."