TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian Indonesia di tahun 2022. Dari sengkarut kelangkaan minyak goreng, kegaduhan ancaman resesi global, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hingga tirisnya stok cadangan beras yang berujung pada impor di akhir tahun.
Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di atas 5 persen sampai penghubung 2022. Pada kuartal III ini, angkanya tembus 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan capaian produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 2.976,8 triliun.
Berikut ini 10 peristiwa ekonomi sepanjang 2022 yang dirangkum Tempo dalam Kaleidoskop 2022:
1. Minyak goreng langka
Pada awal tahun ini, pasokan minyak goreng kosong di pasar tradisional hingga rak supermarket. Kelangkaan minyak goreng terjadi sejak pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter. Kebijakan itu diberlakukan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada Rabu, 19 Januari pukul 00.01.
Langkah pemerintah itu merupakan respons atas meningkatnya harga acuan internasional crude palm oil atau CPO yang melonjak hingga Rp 20 ribu per liter. Kemudian Ombudman Republik Indonesia menemukan adanya dugaan penimbunan yang menyebabkan kelangkaan itu terjadi.
Akhirnya, pemerintah mengganti kebijakan satu harga menjadi aturan harga eceran tertinggi (HET). Tak hanya itu, pemerintah kemudian mewajibkan produsen memenuhi tingkat kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). Aturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022.
Namun, aturan itu membuat ekspor CPO tertahan hingga para pelaku usaha sawit merugi. Di sisi lain, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kukuh menyatakan pemerintah harus menahan ekspor agar harga acuan CPO internasional tidak kian naik.
Kelangkaan minyak goreng masih berlanjut dan harga semakin melejit. Pemerintah pun akhirnya melarang sementara ekspor untuk semua produk CPO, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. Pelarangan itu diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 27 April.
Setelah harga dan pasokan minyak goreng dinilai stabil, pemerintah mencabut larangan ekspor pada Kamis, 19 Mei. Keputusan itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia mengatakan keran ekspor kembali dibuka dengan mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya. Ekspor minyak goreng resmi dibuka kembali pada Senin 23 Mei.
Baca: Minyak Goreng Langka, Organisasi Masyarakat Sipil Somasi Presiden dan 3 Menteri
2. Mudik lebaran tanpa batasan perjalanan
Dengan mempertimbangkan kondisi penurunan kasus Covid-19, pemerintah memutuskan melonggarkan perjalanan mudik menjelang lebaran 2022. Pada 23 Maret, Presiden Jokowi menyatakan masyarakat boleh melakukan perjalanan mudik dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau vaksin booster. Sedangkan warga yang belum memperoleh vaksin booster akan diminta menunjukkan hasil tes Antigen atau PCR untuk bisa pulang kampung.
Jumlah mobilitas masyarakat melejit lantaran pada mudik tahun lalu, pemerintah masih memberlakukan pembatasan perjalanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan pada akhir Mei lalu menunjukkan ada 85,5 juta penduduk Indonesia yang melakukan mudik pada Lebaran 2022. Sebanyak 49,9 juta pemudik atau 58,4 persen dari angka perkiraan pemudik Kemenhub berasal dari Pulau Jawa.
Selanjutnya: Menteri Keuangan Sri Mulyani ...