TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah investor pasar modal di Indonesia didominasi Generasi Z atau Gen Z dan milenial. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat investor baru dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 58,74 persen dengan jumlah aset Rp 80,97 triliun.
“Ke depannya, kaum milenial dan Generasi Z ini yang akan meneruskan perjuangan kita semua untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers akhir tahun, Kamis, 30 Desember 2022.
OJK menghimpun, jumlah investor pasar modal di Indonesia menembus 10,3 juta menjelang akhir 2022 secara keseluruhan. Pertumbuhan jumlah investor retail mencapai sepuluh kali lipat ketimbang lima tahun terakhir.
Baca juga: Ridwan Kamil Benarkan Buka Tawaran Saham Bandara Kertajati
Inarno menyatakan tren tersebut merupakan pertanda bagus bagi perekonomian Indonesia. Sebab, generasi muda di Indonesia telah mengenal atau melek investasi sejak usia dini. Investor Gen Z dan milenial lebih besar ketimbang yang berusia di atas 30 tahun secara jumlah.
Meski begitu dari sisi aset, kelompok umur 60 tahun memimpin. Investor dengan rentang umur lebih dari 60 tahun tercatat memiliki jumlah aset terbesar dari seluruh kelompok usia dengan total Rp 947,36. triliun Jumlah investornya 2,77 persen dari jumlah investor keseluruhan.
Sedangkan investor berusia 51-60 tahun memiliki porsi jumlah 5,22 persen dan total aset R 250,10 triliun. Kelompok investor berusia 41-50 tahun mencakup 10,85 persen dari total investor dan memiliki jumlah aset Rp 177,54 triliun.
Pemilik modal dengan rentang usia 31-40 tahun memiliki porsi 22,47 persen dan total aset Rp 118,09 triliun. Inarno berujar, kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun ini masih terus diwarnai gejolak fluktuasi pasar yang diikuti pelemahan bursa secara global. Kendati begitu, kinerja pasar modal secara mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Hingga 28 Desember 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi 6.850,52 poin atau tumbuh sebesar 4,09 persen year to date. “Di tahun 2022 ini, pertumbuhan IHSG juga pernah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni di level 7.318,01, tepatnya pada tanggal 13 September 2022,” katanya.
BISNIS
Baca: BEI Kembalikan Aturan Jam Perdagangan dan ARB Seperti Sebelum Pandemi, Mulai Kapan?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.