TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) berharap kunjungan wisata saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru akan tetap meningkat dibandingkan tahun lalu meski cuaca ekstrem melanda. “Ya mudah-mudahan kita harapkan sih begitu (kunjungan wisata meningkat),” ujar Wakil Ketua Asita Budijanto Ardiansjah melalui sambungan telepon pada Rabu malam, 28 Desember 2022.
Budijanto mengatakan bahwa libur Natal dan Tahun Baru 2023 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena tahun ini dari pemerintah tidak cuti bersama. Bahkan waktu liburnya hanya akhir pekan, karena Natal dan Tahun Baru terjadi pada Ahad, dan membuat kesempatan masyarakat untuk berwisata itu terbagi.
Namun, dia meyakini bahwa setelah 29 Desember 2022, sampai dengan 2-3 Januari 2023, kunjungan wisatawan di beberapa destinasi akan melonjak. “Kan periode libur sekolah masih sampai tanggal 8 Januari 2023. Nah kita lihat mudah-mudahan sih masih bagus ya,” tutur dia.
Menurut Budijanto, saat libur Natal akhir pekan lalu, kunjungan wisatawan cukup ramai, meski tidak sampai terjadi lonjakan besar-besaran. “Ya diharapkan sih pada akhir tahun ya (meningkat),” tutur Budijanto.
Adapun soal dampak cuaca ekstrem di malam pergantian tahun, Budijanto mengaku belum mendapatkan laporan mengenai pembatalan perjalanan wisata. “Belum ada sih (laporan pembatalan),” ucap dia.
Menurut dia, perjalanan wisata di akhir tahun biasanya sudah jauh-jauh hari pemesanannya. “Jadi kita belum dengar ada laporan masif untuk pembatalan. Saya rasa di lapangan mungkin ada satu atau dua. tapi tidak terlalu terdampak ya,” kata dia.
Asita pun mengimbau kepada para wisatawan yang akan melakukan perjalanan akhir tahun harus memperhatikan terus informai dari BMKG atau pun stakeholder lainnya. Karena, Budi berujar, ini menyangkut masalah misalnya paket tiket perjalanan yang terkadang tidak bisa refund.
“Karena masalahnya kan kadang-kadang operator tidak mau tahu termasuk hotel dan sebagainya kan mereka kalau enggak datang kan dianggap no show,” tutur Budijanto.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau masyarakat yang hendak pergi berwisata untuk berhati-hati menyusul cuaca ekstrem selama libur Nataru. Menurut dia, beberapa destinasi wisata unggulan, ada cuaca ekstrem seperti gelombang yang tinggi, curah hujan yang melebihi prediksi.
“Ini para wisatawan harus mengantisipasi dan berhati-hati, utamakan keselamatan," ujar Sandiaga.
Dia menyarankan agar wisatawan berkoordinasi dengan aparat soal tujuan wisata sebelum berpergian. Hal ini untuk memastikan kunjungan wisata dapat berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan. Ia juga mewanti-wanti pelaksana konser musik yang biasanya ramai di akhir tahun memperhatikan protokol keselamatan.
Apalagi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut cuaca ekstrem terjadi saat kunjungan wisatawan sedang tinggi karena libur Natal dan Tahun Baru 2023. "Jumlah pergerakan yang diantisipasi sekitar 44-45 juta, ini dapat dipantau dalam pergerakan termasuk juga di beberapa destinasi wisata yang meningkat secara signifikan kunjungannya," kata Sandiga.
MOH. KHORY ALFARIZI | M JULNIS FIRMANSYAH
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Saat Libur Nataru, Asita: Belum Ada Laporan Pembatalan Perjalanan Wisata
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.