TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 29 Desember 2022, terpantau melemah. Pelemahan rupiah di antaranya disebabkan oleh kembalinya sentimen kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed yang akan tetap hawkish pada tahun depan.
Rupiah pada pagi ini terpantau melemah 45 poin atau 0,28 persen ke posisi 15.764 per dolar AS. Padahal kemarin rupiah pada penutupan perdagangan berada di level 15.719 per dolar AS.
Baca: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Rp15.580 - Rp15.650 per Dolar AS
Tim Riset Monex Investindo Futures menyatakan outlook kebijakan hawkish The Fed di awal tahun 2023 masih menopang dolar dan obligasi AS naik. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS tersebut akibat kebingungan para pedagang atas prospek kebijakan di bank sentral terbesar di dunia itu.
The Fed tercatat masih memperlambat kenaikan suku bunga menjadi 50 basis poin (bps) dari sebelumnya 75 bps pada pertengahan bulan lalu. Adapun pejabat The Fed termasuk Ketua Jerome Powell telah menekankan sejak saat itu bahwa pengetatan kebijakan akan diperpanjang, dengan suku bunga terminal yang lebih tinggi, memicu kekhawatiran perlambatan AS.
Data AS yang solid sebelumnya juga menghidupkan kembali kekhawatiran The Fed bakal terus mempertahankan sikap hawkish untuk meredam laju inflasi. Hal ini terlihat dari data klaim pengangguran mingguan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat, sedangkan ekonomi AS pulih lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal ketiga.
Para investor juga masih resah karena target suku bunga dana Fed bisa jadi naik lebih tinggi dan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Sebelumnya, pada hari Rabu, 28 Desember 2022, rupiah melemah 56 poin atau 0,36 persen ke posisi 15.719 per dolar AS. Sedangkan pada penutupan perdagangan sebelumnya, kurs rupiah berada di 15.663 per dolar AS.
ANTARA
Baca juga: Bunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.