TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN turut bersiaga menghadapi cuaca ekstrem atau cuaca buruk di penguhujung tahun 2022. Salah satunya dengan membuka 89 posko yang beroperasi 24 jam untuk mengantisipasi cuaca buruk.
Selain untuk siaga kelistrikan, posko dibuka untuk mengantiipasi banjir ketika cuaca ekstrem. PLN juga mengerahkan 4.910 personel untuk mengamankan sistem kelistrikan di Jakarta Raya dan Banten.
Baca: Cerita Wisatawan yang Tertahan 7 Hari di Karimunjawa karena Cuaca Buruk
“Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG terkait adanya potensi ancaman cuaca buruk. Kami bersiaga untuk mengamankan sistem kelistrikan, baik pembangkit, transmisi, distribusi maupun di sisi pelanggan khususnya di Jakarta dan sekitarnya,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 28 Desember 2022.
Tak hanya itu, PLN menyiagakan 43 perahu karet yang tersebar di Jakarta Raya dan Banten untuk mengevakuasi masyrakat ketika terjadi risiko cuaca ekstrem.
PLN, Darmawan melanjutkan, juga menyiapkan perlengkapan pendukung kelistrikan berupa 48 unit Uninterrupted Power Supply (UPS), 12 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 6.635 meter, 50 Unit Gardu Bergerak (UGB) total daya 14.480 kVA, 30 unit Genset dan 20 unit Powerbank total kapasitas 8.890 kilovolt ampere (kVA).
Sedangkan untuk operasional mobile, perusahaan plat merah ini mengerahkan 8 unit crane dan 10 unit kendaraan deteksi stand by di Jakarta Raya dan Banten yang akan langsung bergerak di titik pemulihan kelistrikan.
Lebih lanjut Darmawan berujar, PLN sudah menyiagakan pasokan listrik khususnya di rumah pompa utama pengendali banjir. Enam lokasi rumah pompa utama ini dilengkapi Automatic Change Over (ACO). Sebagai dukungan tambahan, 263 pompa banjir juga disiapkan.
“Kami juga melakukan perkuatan pasokan listrik ke 213 lokasi rumah pompa lainnya di wilayah Jakarta Raya dan Banten. Antisipasi banjir juga dilakukan dengan meninggikan 149 gardu dan pemasangan boks pemutus jurusan arus listrik di beberapa titik,” ujar Darmawan.
Darmawan lantas mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam mengoperasikan jaringan listrik di rumah. Terutama, ketika banjir sudah melanda maka masyarakat perlu segera mematikan listrik dari MCB. Jika aliran listrik perlu dipadamkan sementara, masyarakat dapat menghubungi PLN melalui PLN Mobile, Contact Center 123, atau kantor PLN terdekat.
“Petugas PLN juga akan berpatroli di wilayah yang tergenang banjir untuk melakukan pengamanan suplai listrik,” ujar Darmawan.
Setelah banjir surut, kata Darmawan, PLN akan menyalakan kembali aliran listrik dengan persetujuan dari perwakilan pengurus warga. Namun perusahaan setrum negara itu akan lebih dulu memastikan seluruh jaringan di rumah-rumah warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik.
Baca juga: Antisipasi Banjir di Jalan Tol Akibat Cuaca Buruk, Ini yang Dilakukan Kemenhub dan PUPR
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.