TEMPO.CO, Jakarta - Minat emiten melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue diperkirakan akan semakin tinggi di tengah kenaikan suku bunga. Analis menilai, investor dapat memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan untuk ikut dalam rights issue.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menuturkan rights issue bisa menjadi alternatif sumber pendanaan bagi emiten yang akan melakukan ekspansi di tengah kenaikan suku bunga.
"Untuk prospek right issue sendiri akan tergantung dari tujuan penggunaan dana rights issue, ekspektasi investor terhadap kinerja setelah rights issue, dan dampaknya ke investor," kata Jono kepada Bisnis, dikutip Minggu 25 Desember 2022.
Menurut Jono, dalam rights issue, investor biasanya akan memperhatikan dua hal. Pertama, adalah ada atau tidaknya standby buyer. Menurutnya hal ini akan mempengaruhi keyakinan investor untuk berinvestasi.
Kedua adalah sentimen terhadap industri emiten yang melakukan rights issue juga akan mempengaruhi. Sentimen tersebut bisa sesuai dengan ekspektasi investor, atau cenderung dihindari investor.
Selanjutnya: 27 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue ...