TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi Sukamdani yakin suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa diturunkan atau stabil pada 2023. Menurut dia, suku bunga berkaitan dengan kondisi global, dan BI biasanya merespons kondisi khususnya di Amerika Serikat, The Fed.
“Jadi kalau sepanjang kondisinya itu akan kondusif tentunya ini akan jadi lebih baik,” ujar dia dalam konferensi pers di kantor Apindo, Jakarta Selatan, pada Rabu, 21 Desember 2022.
Namun, Hariyadi mempertanyakan apakah tahun depan akan lebih baik atau lebih buruk. Dia berpendapat dan yakin bahwa kondisi tahun depan akan lebih baik. Menurut dia, kondisi geopolitik, atau perang Rusia dan Ukraina, tidak akan bertahan lama karena semuanya akan rugi.
“Jadi pasti akan ada satu titik temu dimana mereka akan berkompromi dan pada waktu B20 yang kami simak dari seluruh peserta lebih dari 80 negara semuanya menunjukan keinginan yang lebih optimistis,” kata Hariyadi. “Bukan hanya Indonesia semua punya pandangan yang seperti itu.”
Hariyadi mengakui bahwa memang politik dengan ekonomi memiliki sisi yang berbeda. Namun, dia berujar, bagaimana pun juga politik itu memiliki keterkaitan dengan kegiatan ekonomi.
“Jadi kalau kami melihat harusnya tahun depan itu lebih baik dari sisi kondisi global sehingga suku bunga BI akan bisa diturunkan kembali atau bisa stabil,” ucap Hariyadi.
Pada Oktober 2022 lalu, Dewan Gubernur BI memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps). Keputusan ini merupakan hasil rapat dewan gubernur (RDG) yang dilaksanakan pada 19-20 Oktober 2022.
Dengan demikian, suku bunga acuan bertengger di level 4,75 persen dari bulan lalu yang juga naik 50 bps di level 4,25 persen. Sementara itu, suku bunga deposit facility juga naik 50 bps menjadi 4 persen, dan suku bunga lending facility naik 50 bps menjadi 5,50 persen.
"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 20 Oktber 2022.
Baca Juga: Rupiah Menguat di Level Rp 15.598, Ekspor Mampu Topang Ekonomi RI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.