Bank Dunia pun menilai Indonesia masih menghadapi tantangan terkait keterjangkauan pangan dan kecukupan gizi.
Bank Dunia soal harga bahan pokok di RI
Menurut Bank Dunia, masyarakat Indonesia membayar harga bahan pokok lebih tinggi, khususnya beras dibandingkan negara-negara di ASEAN. Sementara keterjangkauan masih menjadi tantangan bagi konsumen Indonesia.
"Langkah-langkah kebijakan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi hambatan impor pertanian dan pangan dapat berkontribusi untuk meningkatkan keterjangkauan makanan di Indonesia," kata Bank Dunia dalam laporannya, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa, 21 Desember 2022.
Sementara itu, pemerintah baru saja mengimpor 10.000 ton beras dari Vietnam pada Jumat, 16 Desember 2022. Impor beras pun akan terus berlanjut hingga pertengahan Februari 2023.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan beras impor tahun ini akan terus berdatangan dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan hingga 200 ribu ton. Kemudian pada Januari sampai Februari sebanyak 300 ribu ton dari Vietnam dan Thailand.
Pemerintah membeli beras impor seharga Rp 8.800 per kilogram. Diperkirakan dana yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 4,4 triliun. Bulog berencana menyalurkan beras impor itu dengan harga Rp 8.300 per kilogram.
Biaya impor dan selisih harga pun ditanggung pemerintah melalui pinjaman dari Himbara dengan bunga rendah. Namun hingga saat ini, pemerintah belum buka suara mengenai jumlah dana yang digelontorkan beserta besaran diskon bunga yang didapatkan Bulog.
RIANI SANUSI PUTRI | BISNIS
Baca juga: Beras Impor Resmi Masuk ke Indonesia dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.