TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen OVO menyampaikan klarifikasi atas dugaan petingginya yang terlibat kasus kekeraan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus itu melibatkan RIS, seseorang yang disebut-sebut pernah bekerja di OVO.
Melalui unggahan dalam akun media sosialnya, manajemen aplikasi penyedia jasa sistem pembayaran ini memastikan pihak yang terjerat kasus KDRT tak lagi bekerja di OVO.
"Dengan ini kami tegaskan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bekerja di OVO sejak 2019," tutur manajemen seperti dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Desember 2922.
OVO pun mengecam kekerasan dalam bentuk apa pun. OVO juga tidak mentoleransi kekerasan baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
Sebelumnya beberapa video beredar di media sosial Instagram memperlihatkan seorang laki-laki diduga eks petinggi OVO melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur. Namun tak berselang lama kemudian, video itu dihapus pihak Instagram.
Baca juga: Kasus KDRT di Depok Melonjak, Psikolog: Sudah Waktunya Kita Intervensi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.