TEMPO.CO, Jakarta -Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berturut-turut menyentuh batas auto reject bawah alias ARB. Harga saham GOTO pun sempat anjlok hingga Rp 94. ARB terjadi berturut-turut selama 11 hari.
Menanggapi hal itu, CEO GoTo, Andre Sulistyo menjelaskan tekanan harga saham setelah berakhirnya lock-up disebabkan mekanisme pasar. "Ini tidak merefleksikan fundamental, kinerja, atau prospek bisnis GoTo," ucap Andre melalui keterangan resmi GoTo pada Rabu, 14 Desember 2022.
Penyebab lainnya adalah ihwal investor awal yang masuk pada harga lebih rendah dan ingin merealisasikan keuntungan. Andre juga menyebutkan berakhirnya siklus pendanaan untuk investor finansial juga menjadikan penurunan saham GOTO hingga ARB. Ditambah faktor akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya.
Menurut dia, perusahaan teknologi lain seperti Meituan, Coupang, Zomato juga mengalami fase yang sama. Bahkan harga saham perusahaan-perusahaan itu kini telah pulih.
Ia menilai penurunan harga saham hanya bersifat sementara. Andre pun kembali menekankan kondisi ini tidak GoTo secara mencerminkan fundamental maupun prospek bisnisnya. Saham GOTO telah mengakhiri sesi pelemahannya pada Selasa, 13 Desember 2022. Harga saham GOTO berhasil terangkat di level Rp 100 per lembar pada penutupan perdagangan.
Saham GOTO melaju di jalur hijau dengan peningkatan 13 poin atau 14,94 persen dari perdagangan sebelumnya. Dibuka di level Rp 81, harga saham sempat melambung ke posisi Rp 108. Kapitalisasi pasar sebesar Rp 118,4 triliun.
Sebelumnya, Group President GOTO Patrick Cao menjelaskan hal yang serupa dengan Andre. Menurut dia fluktuasi harga saham yang terjadi di GOTO sama dengan yang terjadi dengan perusahaan publik lainnya, yang merupakan bagian dari mekanisme pasar dan dipengaruhi berbagai faktor.
Dia berujar dengan berakhirnya periode penguncian saham atau lock-up, terdapat kenaikan jumlah saham GOTO yang beredar di pasar. Hal itu mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham.
Patrick pun menyatakan GOTO akan terus melakukan penjajakan dengan investor potensial yang baru. Terlebih menuju peluang masuknya GOTO ke dalam indeks global di paruh pertama 2023.
Baca Juga: Bos GoTo Jawab soal Gaji Jumbo Karyawan: Setara dengan Perusahaan Sejenis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.