TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) menyatakan akan mendukung pemerintah mempercepat target net zero emission atau NZE. Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PLN, Kamia Handayani, menyatakan perseroan telah menjalankan pelbagai inisiatif, termasuk pensiun dini PLTU batu bara.
“Kami melakukan inisiatif, seperti memensiunkan PLTU baru bara. Ini bukan hal yang mudah,” kata Kamia dalam acara Tempo Green Economy 2023 di Jakarta pada Rabu, 14 September 2022.
Kamia mengakui, perseroannya belum pernah mempensiundinikan PLTU batu bara sedari awal. Namun kebijakan ini dianggap penting dilakukan agar target NZE pada 2060 tercapai.
Baca: Perusahaan Energi Nuklir Rusia Tawari Kerja Sama Bangun PLTN Terapung untuk Indonesia
“Selain pensiun PLTU, kami juga mengganti porsi dari batu baru dengan biomassa. Kemudian inisiatif selanjutnya adalah dengan mengembangkan pembangkit energi terbarukan,” ucap dia.
Lebih lanjut, Kamia menyatakan terdapat beberapa inisiatif lainnya untuk mendukung penurunan emisi karbon. Salah satunya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
“Ini sudah dilakukan berbagai kerjasama, seperti telah ada lebih 240 charging station,” ucapnya.
Ia mengatakan charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ini sudah masuk EVDS (electric vehicle gigital service). EVDS merupakan aplikasi yang dibangun PLN.
Aplikasi ini muncul supaya masyarakat mengetahui titik-titik SPKLU sekaligus dapat langsung melakukan transaksi di sana.
“Ekosistem mobil listrik tentu akan sejalan dengan roadmap pemerintah untuk meningkatkan sisi permintaan agar lebih banyak lagi penggunaan listrik untuk kendaraan,” katanya.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: Program Suntik Mati PLTU Batu Bara, Ini Rencana Sri Mulyani untuk PLN dan Produsen Listrik Swasta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.