TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia melaporkan capaian realisasi investasi secara kumulatif sepanjang Januari-September 2022 sebesar Rp 892,4 triliun.
Realisasi investasi itu sudah tercapai 92,1 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 968 triliun dan 74,4 persen dari target Presiden Jokowi Rp 1.200 triliun.
Baca: Bahlil Ungkap Alasan Softbank Batal Jadi Investor IKN: Enggak Fair, Enggak Cincai
Secara year on year, kata Bahlil, penanaman modal asing (PMA) di Indonesia tumbuh 63,6 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh 22,5 persen. Komposisinya di luar Jawa sebesar 52,9 persen dan di Jawa 47,1 persen.
“Capaian tersebut didukung dengan penciptaan lapangan pekerjaan sebesar 965.122 tenaga kerja langsung dari total 131.278 proyek,” ujar Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, pada Rabu, 14 Desember 2022.
Tahun lalu, dia menjelaskan, target invetasi dipatok sebesar Rp 858,5 triliun di dalam RPJMN. Namun, karena untuk melakukan percepatan dan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen, maka Presiden Jokowi menargetkan investasi sebesar Rp 900 triliun.
“Dan Alhamdulillah tercapai Rp 900 triliun,” ucap Bahlil.
Sedangkan pada kuartal ketiga 2022, capaian realisasi investasi di Indonesia mecapai Rp 307,8 triliun. Sehingga secara kumulatif sepanjang Januari-September 2022, realisasi investasi sebesar Rp 892,4 triliun. “Maka investasi kita pada kuartal satu sampai ketiga 2022 sudah mencapai Rp 892,4 triliun,” tutur dia.
Adapun 10 besar negara-negara investor pada kuartal ketiga di 2022, yakni Singapura, Cina, Jepang, Hong Kong, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, dan Australia. Bahlil berkomitmen sisa sekitar Rp 300 triliun akan bisa terselesaikan dalam tiga bulan ini terakhir 2022.
“Dan tim saya kerja terus sudah mencapai di atas Rp 1.000 triliun, angkanya nanti diumumkan awal Januari, insya Allah tercapai Rp 1.200 triliun, saya janji,” ucap Bahlil.
Baca juga: Bahlil Sebut Negara Asal Investor IKN: UEA, Cina, Taiwan, Korea Selatan, dan Eropa
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
