Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siemens Bikin Teknologi Khusus untuk Dukung Target Penurunan Emisi

image-gnews
Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia dalam konferensi pers acara Smart Infra-ConneX 2022 di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Desember 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira
Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia dalam konferensi pers acara Smart Infra-ConneX 2022 di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Desember 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSiemens menciptakan platform bisnis baru, Siemens Xcelerator, untuk mempercepat transformasi digital bagi pelanggan dari semua kelas industri. Platform digital yang telah muncul sejak Juni 2022 ini dapat dipakai di gedung, jaringan listrik, hingga transportasi. 

“Teknologi merupakan pengungkit dan digitalisasi adalah kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia Lamine Jendoubi dalam acara Siemens Smart Infra-Connex 2022 di Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa, 13 Desember 2022.  

Siemens menggelar acara bertajuk Smart Infra-ConneX yang menyatukan lebih dari 200 pemangku kepentingan utama dari sektor publik dan swasta. Acara ini membahas masalah infrastruktur berkelanjutan di Indonesia dan bagaimana teknologi pintar dapat membantu mencapai target net zero emission (NZE). 

Baca juga: PLN Gandeng Surveyor Indonesia Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Lamine Jendoubi berujar, Siemens menawarkan teknologi pintar untuk mendukung transformasi enam sektor industri kritikal, yaitu energi, transportasi, smart urban, data center, pertambangan, dan manufaktur. "Kami memungkinkan pelanggan melakukan transformasi untuk menjadi lebih efisien, tangguh, dan pintar untuk membantu mereka mengubah kehidupan sehari-hari bagi 270 juta orang di Indonesia,” katanya, melanjutkan. 

Portofolio perangkat lunak yang dikurasi terdiri atas perangkat keras yang mendukung loT serta layanan digital berbasis interoperabilitas, fleksibilitas, keterbukaan, dan as-a-service. Siemens Xcelerator juga menyertakan pasar online (marketplace) yang terus berkembang untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi antara pelanggan, mitra, dan pengembang.

Selain itu, Siemens menyatakan bakal meningkatkan kehadirannya di Indonesia sebagai mitra teknologi dengan membangun kapasitas manufaktur dan sumber daya manusia lokal serta memperkuat kerja sama dengan mitra lokal. Dalam mewujudkan upaya tersebut, Siemens menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Lamine berharap, ke depan, kerja sama ini bisa diperluas dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Hari ini, Siemens akan memulai inisiatif kolaborasi dengan fakultas teknik dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk meningkatkan kesiapan insinyur Indonesia di masa depan,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menyampaikan Indonesia tengah mempersiapkan proyek-proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi pintar dalam mencapai target NZE. Indonesia mematok target NZE pada 2060 atau lebih awal.

"Saat ini kami bergerak maju untuk mempromosikan pembangunan hijau dan masa depan yang cerdas, kami ingin mengundang Siemens untuk berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut," ujar Rachmat secara daring.

Ia juga menuturkan Indonesia telah mengupayakan transisi energi fosil ke energi listrik dalam transportasi, mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang bersih, melakukan co-firing bio massa di sejumlah PLTU, dan elektrifikasi industri. Untuk mencapai NZE, Indonesia membutuhkan peran serta dukungan dari negara lain, terutama perihal transfer teknologi dan investasi di Indonesia.

NABILA NURSHAFIRA 

Baca juga: Siemens Energy Lirik Investasi di IKN, ESDM: Tak Hanya EBT Tapi Pengembangan SDM

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

15 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

2 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

27 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

29 hari lalu

Halaman pengunduhan Habibul Qur'an (HaQu), aplikasi belajar membaca Al Quran, di Google Play Store.
Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

Tim mahasiswa lintas perguruan tinggi meluncurkan Habibul Qur'an (HaQu). Aplikasi berbasis AI ini diklaim memudahkan proses belajar membaca Al Quran.


Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

23 Februari 2024

Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

PT Pertamina (Persero) proaktif mewujudkan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai target penurunan emisi atau net zero emission 2060. lewat gerakan penanaman 100.000 bibit pohon


Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

22 Februari 2024

 Kapal Kargo Sounion Trader. Lomas Shipping
Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

Kapal kargo Sounion Trader belum lama ini menyelesaikan uji sistem tangkap karbon langsung di atas kapal (onboard carbon capture system).


Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

22 Februari 2024

Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan di akun Instagram @luhut,pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Rabu (17/1/2024). (ANTARA/Ade Irma Junida)
Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

Luhut Pandjaitan memperkirakan bahan bakar emisi rendah yang memenuhi standar Euro 4 hingga Euro 5, bakal efektif mengurangi beban ssubsidi enegi.


Tips Jadi Orang Tua Bijak di Zaman Teknologi Digital

18 Februari 2024

Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com
Tips Jadi Orang Tua Bijak di Zaman Teknologi Digital

Tanggung jawab orang tua saat ini tak hanya memenuhi kebutuhan pokok anak tapi juga mewaspadai penggunaan teknologi digital, terutama lewat gawai.


Pertamina Tampilkan Inovasi Energi Hijau di IIMS 2024

17 Februari 2024

Booth Pertamina di IIMS 2024. TEMPO/Erwan Hartawan
Pertamina Tampilkan Inovasi Energi Hijau di IIMS 2024

Pertamina, sebagai perusahaan energi nasional, turut berpartisipasi dalam Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS 2024)


Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Anak lelaki asal Palestina, Jamal Fakhori bekerja di bengkel ayahnya dalam membuat pot tanah liat di kota Jaba dekat Jenin, di Tepi Barat, Palestina, 1 Mei 2018 REUTERS/Raneen Sawafta
Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.