TEMPO.CO, Banjarmasin - Pemerintah mendorong petani di Kalimantan Selatan untuk menggenjot budi daya pisang cavendish karena potensi lahan dan nilai keekonomiannya, baik ekspor dan pasar lokal. Menurut Sub Koordinator Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Lulus Riyanto, produksi pisang asal Kalsel pernah berjaya sebelum dihantam hama penyakit fusarium.
Lulus berharap ada kemitraan antara petani dan perusahaan untuk membangkitkan lagi kejayaan Kalsel dalam hal produksi pisang. “Ini tantangan petani dan PT Cipta Agri, bisa terintegrasi mulai penanaman, produksi di hulu, sampai hilir. Jadi ada jaminan petani menerima harga pasar yang telah dijanjikan,” kata Lulus Riyanto kepada Tempo saat sosialisasi akselerasi ekspor produk hortikultura, Senin 12 Desember 2022.
Baca: Dari Sang Pisang hingga MangkokKu, Berikut Deretan Bisnis Kaesang Pangarep
Secara nasional, Lulus melanjutkan, produksi pisang terbanyak asal Jawa Timur sebesar 2.048.948 ton. Kemudian disusul Jawa Barat sebesar 1.649.228 ton, Lampung sebanyak 1.123.240 ton, dan Jawa Tengah sebanyak 804.262 ton. Adapun produksi pisang secara nasional pada 2020 sebesar 8.741.147 ton. “Kalsel baru nomor 22,” ujarnya.
Seorang petani asal Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Syamsudin, mengaku tertarik menanam 25 ribu bibit pisang cavendish pada lahan seluas 13 hektare. Ia telah bekerja sama dengan PT Cipta Agri Pratama untuk mengembangkan pisang cavendish, mulai hulu sampai hilir.
Ia lalu mengajak petani-petani lain berbudi daya pisang cavendish untuk memperbaiki kehidupan perekonomian.
“Kalau ada masyarakat yang mau bermitra, kami siap kolaborasi. Kami jadi acuan pertama penanaman pisang cavendish sesuai SOP. Tahap awal, kami penanaman 25 ribu pohon pisang cavendish,” kata Syamsudin.
Syamsudin awalnya hendak menanami kebun sawit pada lahan seluas 13 hektare. Namun rencana itu batal setelah Syamsudin melihat potensi besar bisnis pisang cavendish. “Maka saya berfokus tanam pisang cavendish. Saat ini menunggu pengiriman pisang cavendish 25 ribu tahap awal,” kata Syamsudin.
Selanjutnya: Adapun Business Development Product...