TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG masih tertekan mendekati area 6.800-6.730. PT Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan area tersebut merupakan terendah sejak Oktober dan gap bulan Juli 2022.
"Jika ada penguatan, area supply di angka 6.865-6.935," ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Kamis, 8 Desember 2022.
Baca: Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Hari Ini Tertekan, GOTO dan Telkom Masih Warnai Indeks
Dalam analisisinya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Pertama saham BBCA yang ditutup kemarin dengan harga di level 8.450. Harga kemarin melanjutkan pelemahan. Pola sejak Oktober 2022 memberikan area demand di 8.275-8.150.
"Kenaikan di atas 8.575 dari saham BBCA, dapat meredakan pelemahan dan membentuk konsolidasi jangka pendek," kata Alfatih.
Saham kedua BBRI yang ditutup di level 4.760. Harga kemarin turun kencang. Ada kemungkinan penguatan jangka pendek, tapi jika tidak mampu naik di atas 4.800, maka penurunan dapat berlanjut ke 4.670, lalu 4.560.
Ketiga, saham BMRI kemarin ditutup di level 10.375. Harga kemarin tertekan kembali masuk pola konsolidasi November 2022 yang lalu. Kondisi ini membuka kemungkinan akhir trend naik sejak Juli 2022 dengan demand area di 9.950-9.850, lalu 9.500. "Kenaikan diatas 10.700 dapat meredakan tekanan jual yang ada," ucap dia.
Selanjutnya keempat, saham BUMI yang ditutup di level 171. Harga kemarin melemah setelah mencoba naik diatas 175. Jika harga tembus kebawah 168, maka akan memulai trend turun jangka menengah ke 162-157. Kenaikan diatas 175, menunjukkan pola konsolidasi bertahan sejak pertengahan Oktober 2022.
KLBF menjadi saham kelima yang patut dicermati yang kemarin ditutup di level 2.030. Harga kemarin rebound dari demand area pola sejak Oktober 2022. Sehingga berkemungkinan menguat ke 2.090, lalu 2.130 dengan batas risiko 1.995.
"Saham keenam TLKM yang ditutup di level 3.680. Harga kemarin menguat intraday setelah turun dengan gap besar. Ada kemungkin harga menguat jangka pendek ke 3.770-3.840 dengan batas risiko 3.630, yang jika tembus akan melanjutkan penurunan ke 3.450-3.300," tutur Alfatih.
Ketujuh saham SMGR yang ditutup di level 7.000. Alfatih menjelaskan, harga kemarin rebound dari area demand, sehingga kemungkinan akan menguat mendekati 7.250-7.400, lalu 7.750 dengan batas risiko 6.850.
Baca: IHSG Jeblok ke Level 6.892,5, Indeks Sektor Infrastruktur Jatuh Paling Dalam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.