Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya menyinggung soal anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD yang belum dibelanjakan hingga mengendap di bank sebesar Rp 278 triliun.
Masuknya investasi bisa jadi percuma
"Kita pontang-panting cari arus modal masuk lewat investasi, tetapi uang yang di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Hati-hati ini keliru besar," ucapnya pada akhir November lalu.
Dana sebesar Rp 278 triliun itu meliputi dana belanja kabupaten, kota, dan provinsi. Padahal pada tahun lalu, kata Jokowi, di bulan yang sama uang yang mengendap belum terbelanjakan biasanya hanya berkisar Rp 210 sampai 220 triliun.
Kepala negara menyebutkan investasi asing yang tengah dikejar pemerintah pusat menjadi percuma jika APBD tidak dibelanjakan, apalagi jumlahnya sangat besar. Padahal bila dana itu dibelanjakan, pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah bisa terdongkrak.
"Situasi sangat sulit, tetapi malah uangnya didiamkan di bank, tidak dibelanjakan. Gede banget Rp 278 triliun. Saya minta segera dibelanjakan," kata Jokowi.
ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Akhir Tahun, Erick Thohir: BUMN Siap Gelar Operasi Pasar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.