Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bakal mencapai 4,5-5,3 persen. Hal tersebut disampaikan saat konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022.
“Tadi saya sampaikan perkiraan BI tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,5-5,3 persen,” ujar Perry dikutip dari akun YouTube Bank Indonesia pada Rabu, 30 November 2022.
Bahkan, Perry juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 yang angkanya 4,7-5,4 persen. “Akan lebih baik ya, dibandingkan dengan negara lain. Itu akan terjaga."
Namun, dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah menyampaikan bahwa Indonesia optimis menghadapi gejolak global tahun depan, tapi tetap waspada. Jokowi, kata dia, meminta agar semua kebijakan harus betul-betul mendorong pertumbuhan.
“Mendorong bagaimana ekspor, hilirisasi, investasi dan tentu saja untuk menjaga stabilitas harga, karena ini untuk mendorong konsumsi masyarakat supaya itu bisa tumbuh terus,” tutur Perry.
Menurut dia, Indonesia memiliki kekuatan tersendiri untuk menghadapi kondisi dunia internasional sedang bergejolak. “Kekuatan Indonesia adalah koordinasi yang erat. Kalau kita menghadapi suatu masalah termasuk gejolak global kuncinya adalah koordinasi istilah kami adalah sinergi,” kata dia.
Sinergi tersebut, kata Perry, harus dilakukan terutama antara pemerintah, BI, fiskal, moneter, dan langsung dipimpin oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia juga menyinggung keberhasilan sinergi saat pemerintah menangani pandemi Covid-19.
Selama kurang lebih tiga tahun di bawah bayang-bayang virus corona, Perry mengatakan, kenerja perekonomian Indonesia lebih baik dari negara lain. “Tidak hanya pertumbuhan tinggi tapi stabilitas juga terjaga, semangat itu yang kami sampaikan dalam pertemuan tahunan BI ini,” tutur Perry.
Baca: Upah Minimum Ditetapkan, Sepuluh Asosiasi Pengusaha Uji Materiil Permenaker 18 Tahun 2022
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini