TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi B. Sukamdani membeberkan proyeksi pertumbuhan ekononi Indonesia pada tahun 2023. Menurut dia, proeyksi tersebut didasarkan pada beberapa faktor determinan yang cukup kompleks dan berpengaruh terhadap perekonomian tahun depan.
“Tahun 2023 itu kami perkirakan antara 5,5 - 5,65 persen (pertumbuhan ekonomi Indonesia) year on year,” ujar dia dalam diskusi hybrid bertajuk ‘Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik’ pada Senin, 5 Desember 2022.
Baca: Upah Minimum Ditetapkan, Sepuluh Asosiasi Pengusaha Uji Materiil Permenaker 18 Tahun 2022
Hariyadi menjelaskan, kisaran tersebut dibuat karena memang Apindo memandang uncertainty-nya (ketidakpastian) masih sangat tinggi. Namun, dia tetapi meyakini bahwa ekonomi Indonesia pasti tumbuh di atas 5 persen.
“Kalau kami guyonan di Apindo itu pemerintahnya tidur saja sudah pasti 5 persen di tangan lah gitu lho. Sudah enggak usah ngapa-ngapain diem aja 5 persen di tangan,” ucap dia. Meski begitu, dia melanjutkan, jika dibarengi dengan kerja keras, seharusnya bisa lebih baik lagi.
Hariyadi mewanti-wanti adanya faktor global yang perlu diantisipasi. Dalam catatan Apindo, dia berujar, salah satu yang harus diperhatikan pemerintah adalah memperkuat ekonomi domestik.
Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 secara year on year, Hariyadi menjelaskan, Apindo memperkirakan antara 5,3 - 5,45 persen. “Proyeksi ini sudah kita sampaikan tahun lalu ya tapi untuk refresh saja, perkiraan di 2022 ini adalah antara 5,3 sampai 5,45 persen year on year-nya. Nanti kita lihat hasil akhir dari BPS (Badan Pusat Statistik),” tutur Hariyadi.
Selanjutnya: Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bakal mencapai 4,5-5,3 persen ...