TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sudah belajar mengambil keputusan di tengah kondisi ketidakpastian, seperti pandemi Covid-19, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Karena itu, Indonesia dianggap lebih siap dalam menghadapi gejolak ekonomi karena ketidakpastian global tahun depan.
“Hidup adalah ketidakpastian, demikian juga pengambilan kebijakan,” ujar dia dalam diskusi hybrid bertajuk ‘Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik’ pada Senin, 5 Desember 2022.
Perry kemudian membeberkan tiga langkah yang akan diambil Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian dan ancaman krisis global pada masa mendatang. Jika tingkat kemungkinan ketidakpastian mencapai olebih dari 75 persen, Indonesia akan menggunakan skenario baseline.
“Dengan dasar itu kita mengambil kebijakan,” kata dia.
Baca: Ini Perbedaan Modal Asing yang Keluar dari RI dan Negara Maju di 2022
Sedangkan bila kemungkinan ketidakpastian antara 50-75 persen, Indonesia akan membuat skenario yang disebut add work risk. “Agar kita bisa bersiap kalau skenario baseline itu mengarah ke skenario add work risk tentu saja kita sudah tahu responsnya,” ucap Perry.
Sedangkan ketidakpastian dengan tingkat kemungkinan 50 persen harus dihadapi dengan kewaspadaan. “Itulah langkah pertama dalam decision under uncertainty (keputusan dalam ketidakpastian),” tutur Perry.
Perry melanjutkan, dalam mengambil keputusan atau kebijakan, Indonesia perlu bersinergi, berkolaborasi, dan berkoordinasi. Terutama, antar-lembaga.
“Koordinasi pemerintah dan BI sangat kuat, demikian juga dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), perbankan, dengan pemangku bisnis, akademisi dan masyarakat. Respon bauran kebijakan dalam Sinergi dan koordinasi yang sangat kuat,” kata dia.
Kendati diliputi ketidakpastian, Perry meminta pemerintah optimistis dengan berbagai skenario sampai bauran kebijakan. "Kita harus optimis untuk melangkah ke depan dan dengan keyakinan menuju Indonesia yang tentu saja tidak hanya semakin pulih tapi juga tahan menahan gejolak global. Bangkit menuju Indonesia maju,” ujar bos Bank Indonesia itu.
Baca juga: Simak Jadwal Operasional Terbaru Bank Indonesia Menjelang Natal dan Tahun Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini