Adapun saat ini harga beras domestik jauh lebih tinggi ketimbang harga beras impor. Ia mencatat harga beras impor itu kurang lebih sekitar Rp 8.500 sampai Rp 9.000 per kilogram sementara harga beras domestik bisa mencapai Rp 11 ribu per kilogram bergantung pada kelasnya.
Alhasil, pro dan kontra itu masih menjadi pertimbangan bagi Bapanas dan lembaga terkait. Ia meminta masyarakat agar menunggu keputusan pemerintah setelah digelar Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR RI pekan depan.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengklaim jumlah stok beras di dalam negeri masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan cadangan Perusahaan Umum Bulog. Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Batara Siagian, mengatakan pihaknya telah melakukan validasi soal stok dan harga beras domestik di lapangan.
Langkah itu sesuai dengan permintaan hasil rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI pada 23 November lalu.
“Ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun tentu dengan variasi harga tergantung lokasi,” kata Batara melalui keterangannya pada Rabu, 30 November 2022.
Dirjen Tanaman Pangan telah melayangkan surat resmi kepada Bulog yang berisi rincian lokasi penyerapan beras domestik. Surat tersebut telah ditembuskan kepada pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dengan data yang dikirimkan Kementan, Batara berharap Bulog dapat segera menyerap beras di wilayah tersebut. Sehingga, Bulog tidak perlu melakukan impor beras. Hal itu, menurut dia, amat penting karena petani lokal masih mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Ketimbang produksi secara nasional, kata dia, kebutuhan gudang cadangan beras Bulog sangat kecil. Karena itu, ia menilai tidak mungkin petani lokal di seluruh wilayah Indonesia tidak dapat memenuhinya. Ditambah, pada Februari hingga Maret, akan terjadi panen raya sehingga stok di petani lokal akan melimpah.
"Kami mohon masa panen raya bisa dimaksimalkan penyerapan,” kata Batara.
Baca Juga: Kementan Klaim Berhasil Penuhi Permintaan Pasokan Beras, Tak Jadi lmpor?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.