TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menanggapi rencana penyetopan KA Argo Parahyangan jurusan Jakarta-Bandung. Beredar informasi operasional kereta yang memiliki salah satu frekuensi penumpang tertinggi itu akan dihentikan demi kereta cepat.
"Mengenai hal tersebut, kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders," ujar Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus saat dihubungi pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Joni menjelaskan KAI masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah perihal rencana tersebut. Namun KAI sebagai operator, kata dia, akan patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil baik oleh Kementerian Perhubungan selaku regulator maupun Kementerian BUMN.
Baca: PT KAI Promosikan KA Batara Kresna: Solusi Transportasi Murah dan Anti Macet
Adapun saat ini KAI masih mengoperasikan KA Argo Parahyangan secara normal. "Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA Argo Parahyangan Gambir-Bandung PP seperti biasa," kata Joni.
Kereta relasi Stasiun Gambir-Stasiun Bandung itu memiliki empat kelas dalam satu rangkaian, yakni kelas ekonomi, kelas eksekutig, kelas luxury, dan kelas priority.
Tiket KA Argo Parahyangan dengan standar kelas ekonomi dipatok sekitar Rp 100 ribu. Kemudian kelas eksekutif dilego Rp 150-160 ribu. Kemudian, kelas luxury Rp 350-480 ribu dan kelas priority Rp 300 ribu.
Di sisi lain, Joni mengungkapkan KAI juga sedang berfokus menyiapkan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang rencananya beroperasi pada medio 2023. Perseroan juga tengah menyusun rencana pengembangan feeder atau transportasi penghubung dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.
Baca juga: Sebut Harga Tiket Kereta Cepat Terlampau Murah, Ekonom: Jadi Beban Berkepanjangan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.