Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

image-gnews
Apoteker memeriksa stok obat sirop yang terindikasi mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) diatas ambang batas, untuk ditarik dan dikembalikan kepada distributor di Apotek Samudra Farma, Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat 21 Oktober 2022. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banyumas menghentikan penjualan semua produk obat sirop setelah mendapat instruksi dari Kemenkes dan mengembalikan lima produk yang sudah terindikasi berbahaya sesuai temuan BPOM kepada distributor.ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Apoteker memeriksa stok obat sirop yang terindikasi mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) diatas ambang batas, untuk ditarik dan dikembalikan kepada distributor di Apotek Samudra Farma, Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat 21 Oktober 2022. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banyumas menghentikan penjualan semua produk obat sirop setelah mendapat instruksi dari Kemenkes dan mengembalikan lima produk yang sudah terindikasi berbahaya sesuai temuan BPOM kepada distributor.ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Noffendri Roestam mengakui industri farmasi sempat terpukul karena penarikan obat sirup karena kasus kandungan yang dianggap berbahaya. Industri bahkan menyetop produksi obat sirup di pasaran. 

"Untuk produksi obat sendiri dilakukan sesuai permintaan pasar. Misalnya yang izinnya sudah dicabut, berarti sudah stop produksi,” ujar Noffendri ketika dihubungi oleh Tempo pada Sabtu, 3 Desember 2022. 

Baca: Temuan Baru BPOM: Ada Aspek Pemalsuan Kandungan Bahan Baku Obat Sirup

Sebelumnya, obat sirup dilarang beredar karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak sesuai batas yang diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM kemudian melakukan proses uji. 

“Jadi ini merupakan pukulan berat bagi industri farmasi,” kata Noffendri.

Selama pengujian berlangsung, obat sirup yang ditarik dari peredaran itu kemudian dikarantina.  Ada pula yang izinnya dicabut. Namun kini, setelah pengecekan, BPOM menyatakan 172 obat sirup aman dan industri bisa kembali mengedarkan produk tersebut. 

“Nah yang dikarantinakan kalau sudah boleh diedarkan ya dijual, sudah langsung ada di apotek,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Noffendri melanjutkan, ada beberapa obat sirup yang paling banyak dicari selama keberadaannya ditarik di peredaran. Misalnya, obat sirup untuk anak, seperti obat batuk dan flu. Dalam pantauan IAI, setelah BPOM menyatakan 172 produk obat sirup dari 22 industri farmasi telah memenuhi ketentuan dan dapat kembali diedarkan, kini obat sirup tersebut sudah dijual di rak-rak toko obat.

Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia Elfiano Rizaldi menkonfirmasi kabar bahwa obat sirup sudah dapat kembali dijual di apotek. Ia mengatakan produk yang aman akan diedarkan oleh produsen industri farmasi dan segera distribusikan oleh distributor nya ke seluruh fasilitas kesehatan. 

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: Komunitas Konsumen Indonesia Gugat BPOM ke PTUN dan Tuntut Permintaan Maaf

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

10 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

29 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Doktor Farmasi UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolesterol

29 Januari 2024

Doktor Ilmu Farmasi Universitas Indonesia, Nanang Yunarto. (Dok. Humas UI)
Doktor Farmasi UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolesterol

Berkat penelitiannya ini Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude.


Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

11 Januari 2024

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan paparan saat menghadiri acara Demokr[e]asi di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Acara tersebut diselenggarakan untuk ngobrol bareng Ganjar sekaligus menyerap aspirasi dari berbagai kalangan anak muda. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

Gagasan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan polemik bahan baku industri farmasi dan alat kesehatan.


India Temukan Kembali Obat Sirup Beracun, Beberapa Bulan setelah Kematian Ratusan Anak

5 Oktober 2023

Poli Devi, yang putrinya Janvi yang berusia 11 bulan termasuk di antara anak-anak yang meninggal karena cedera ginjal setelah mengonsumsi sirup obat batuk yang terkontaminasi, memegang foto dirinya di rumah mereka di Ramnagar di pinggiran Jammu, India, 28 Maret 2023.  REUTERS/Anushree Fadnavis
India Temukan Kembali Obat Sirup Beracun, Beberapa Bulan setelah Kematian Ratusan Anak

Regulator obat-obatan India telah menemukan bahwa obat sirup untuk batuk dan anti-alergi yang dibuat oleh Norris Medicines ternyata beracun


DPR Sahkan UU Kesehatan, GP Farmasi Indonesia Siapkan Strategi dan Langkah Taktis Majukan Usaha

9 September 2023

(dari kiri ke kanan) Pelaksana Tugas Deputi BPOM Togi Junice Hutadjulu, Wakil Ketua GPFI Ferry Soetikno (tengah) dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (tiga dari kiri) hadir dalam pembukaan Rakernas GPFI di Hotel Alila Solo, Jumat, 8 September 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
DPR Sahkan UU Kesehatan, GP Farmasi Indonesia Siapkan Strategi dan Langkah Taktis Majukan Usaha

Wakil Ketua GPFI Ferry Soetikno mengemukakan berlakunya UU Kesehatan itu dipastikan membawa perubahan strategis bagi usaha farmasi.


Wacana Merger Tiga Maskapai BUMN, Pengamat Ungkap Potensi Holding Airlines

23 Agustus 2023

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Wacana Merger Tiga Maskapai BUMN, Pengamat Ungkap Potensi Holding Airlines

Pakar Marketing sekaligus Managing Partner Inventure, Yuswohady, menanggapi perihal wacana merger tiga maskapai BUMN, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air