TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Perdagangan atau Kemendag menunjukkan harga telur ayam rata-rata nasional per hari ini, Sabtu, 3 Desember 2022, mencapai Rp 30.200 per kilogram. Sementara Panel Harga Badan Pangan Nasional memperlihatkan harga telur ayam rata-rata di angka Rp 29.080 per kilogram.
Kedua angka itu melampaui harga acuan penjualan/pembelian (HAP) telur yang telah ditetapkan, yaitu Rp 27.000 per kilogram (kg) untuk tingkat konsumen. Adapun besar HAP sebelumnya disepakati dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 5 Tahun 2022.
Baca Juga:
Baca: Harga Telur Masih Melambung, Bapanas Benahi Tata Kelola Jagung Pakan Ternak
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah meminta para peternak layer dan pedagang telur untuk membeli dan menjual telur ayam ras sesuai dengan HAP.
"NFA (Bapanas) terus berkoordinasi dengan peternak layer besar, peternak mandiri dan Satgas Pangan untuk menyesuaikan harga jual telur di farm gate sesuai HAP,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi Arief dalam keterangan resmi, Jumat, 2 Desember 2022.
Ulah oknum pengusaha
Ia menduga pemicu kenaikan harga telur ayam dalam satu bulan terakhir di antaranya karena ada oknum pengusaha yang berusaha menaikkan harga.
Ia menjelaskan, oknum pelaku usaha itu menaikkan harga di atas harga acuan penjualan/pembelian (HAP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp 27.000 per kilogram untuk tingkat konsumen. Dari hasil pemantauannya itu, Bapanas menggandeng para pelaku usaha serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk memonitor pergerakan harga dan penyesuaian harga telur ini.
Saat ini harga acuan pembelian di tingkat produsen (peternak layer) berada di kisaran Rp 22.000 - 24.000 per kilogram, sedangkan harga acuan penjualan di tingkat konsumen Rp 27.000 per kilogram. “Melalui surat resmi di pertengahan November, kami telah meminta seluruh Asosiasi Peternak, Pedagang, serta sejumlah Koperasi agar mematuhi HAP sesuai Perbadan No. 5/2022,” kata Arief.
Selain adanya oknum pengusaha, ia juga menduga pemicu kenaikan harga telur kali ini adalah peningkatan permintaan pasar menjelang hari raya keagamaan Natal dan tahun baru. Faktor penyebab kenaikan harga telur lainnya, menurut Arief, adalah kenaikan harga input produksi terutama jagung pakan.
Oleh sebab itu, Bapanas terus memperkuat tata kelola jagung nasional karena berdampak secara signifikan terhadap harga pokok produksi telur dan produk peternakan unggas lainnya. Sebab, jagung adalah salah satu komponen pakan unggas yang banyak digunakan.
“Pembenahan tata kelola jagung sudah kami mulai dengan Perbadan No. 5/2022 yang juga mengatur HAP jagung di tingkat produsen dan konsumen. Kami juga mendorong adanya Cadangan Jagung Pemerintah sesuai amanat Perpres No. 125/2022,” ujar Arief.
Selanjutnya: Pengendalian harga ini sejalan dengan arahan...