TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengingatkan pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak boleh terus bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, pendanaan untuk pembangunan bisa digali dari pembiayaan kreatif.
“Ke depan, creative financing is a must, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujar Basuki di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.
Pembiayaan pembangunan infrastruktur, kata Basuki, mesti dicari dari berbagai sumber. Di antaranya melalui investasi, baik investasi murni maupun KPBU atau kerja sama pemerintah dan badan usaha. Karena itu, dia meminta agar skema-skema pembiayaan kreatif yang terus berkembang dapat terus dieksplorasi untuk mengisi celah-celah kekurangan pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Baca: PUPR Ungkap Minat Investasi IKN Naik 25 Kali Lipat, dari Perumahan hingga Fasilitas Kesehatan
“Pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya diharapkan dari APBN. Bahkan di IKN, APBN hanya sekitar 20 sampai 30 persen,” ucap Basuki.
Adapun Kementerian PUPR telah berkomitmen untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030. Pembangunan ini berfokus pada tujuan SDG 6, yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
Selain itu, SDG 11, yaitu mewujdukan perkotaan dan kawasan permukiman yang inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan, yang diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, penyediaan infratruktur dasar permukiman untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sarana dan prasarana dasar permukimanm serta pengembangan perumahan yang green dan affordable. Akan tetapi, untuk mewujudkan tujuan SDG 6 dan SDG 11, pemerintah menghadapi keterbatasan APBN.
Pembangunan infrastruktur membutuhkan anggaran sebesar Rp 2.058 triliun. Sementara itu, kemampuan APBN 2020-2024 diperkirakan hanya mampu memenuhi 30 persen pembiayaan dari total kebutuhan anggaran tersebut.
Baca juga: Menteri PUPR: 200-an Investor Malaysia Berminat Investasi di IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.