TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, memberikan sejumlah tips agar terhindar dari modus pembobolan saldo rekening bank, soceng alias social engineering. Modus tersebut merupakan yang paling umum digunakan untuk para penjahat untuk mengambil duit di dalam rekening.
Menurut Alfons, penipu biasanya menggunakan soceng yang menyaru sebagai pejabat bank, kemudian menggiring korbannya memberikan kode OTP untuk persetujuan transaksi. Teknik terbaru, kata dia, cukup mengejutkan karena pilihan socengnya tidak terduga dan tidak berhubungan langsung dengan layanan finansial/ bank yang diincar.
Baca: Waspada Penguras Saldo Rekening dengan Modus Soceng Mobile Banking, Apa Itu?
“Namun hasil akhirnya tetap berhasil mengelabui korbannya dan berhasil menguras rekening bank korbannya sampai ratusan juta rupiah,” ujar Alfons lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu, 30 November 2022.
Pilihan soceng yang digunakan, Alfons berujar, adalah memalsukan diri sebagai aplikasi pelacakan paket kurir. Korban dikelabui bahwa ia mendapatkan pengiriman paket dan untuk melacak paket tersebut ia perlu menjalankan aplikasi yang dikirimkan.
“Padahal aplikasi yang dikirim tersebut jika dijalankan akan mencuri SMS OTP ponsel yang diincar,” tutur Alfons.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh nasabah dan bank untuk mengamankan mobile banking-nya? Alfons memberikan tiga hal agar terhindari dari modus tersebut.
Pertama, nasabah pengguna mobile banking jangan pernah menginstal aplikasi apapun yang tidak diketahui keamanannya. Aplikasi dari Play Store saja yang pada awalnya aman, kata dia, ketika melakukan update bisa disusupi program jahat. “Apalagi aplikasi di luar Play Store yang tidak diawasi oleh Google,” tutur dia.
Kedua, Alfons melanjutkan, jika sering menggunakan mobile banking dan saldo di bank signifikan, ada baiknya mempertimbangkan menggunakan ponsel yang berbeda. Untuk mobile banking yang nomor telepon yang digunakan tidak diberikan kepada umum dan ponselnya tidak sembarangan di instal aplikasi atau di-install aplikasi yang sangat terbatas.
“Ketiga, pastikan penyedia mobile banking yang Anda gunakan memiliki pengamanan transaksi yang mumpuni,” ucap Alfons.
Selanjutnya: Dia menjelaskan, jika sistem ...