Bila ada negara lain yang terganggu akibat kebijakan itu, Jokowi menilai hal itu wajar karena negara tersebut memang jadi terganggu industrinya. Ia tak menampik langkah Indonesia dalam melarang ekspor bahan mentah nikel mengancam terjadinya penutupan pabrik di negara lain hingga memicu timbulnya pengangguran di sana. Terlebih apabila pengolahan nikel industri tersebut dilakukan di Indonesia.
Tetapi menurut dia langkah ini tetap harus dilakukan demi membuka lapangan kerja di Tanah Air dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. "Kalau kita digugat saja takut, mundur, ga jadi, ya enggak akan kita menjadi negara maju," tuturnya.
Oleh karena itu, ia kembali menegaskan hilirisasi akan terus dilakukan, bahkan bukan hanya nikel tetapi komoditas lainnya seperti, bauksit hingga kopi. Menurut Jokowi hal ini sangat penting agar nilai Indonesia mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan ekspor dari bahan mentah.
Ia pun memperingatkan pada jajarannya agar jangan sampai Indonesia terlena untuk mengekspor bahan mentah yang telah berlangsung selama ratusan tahun itu. "Terus saya sampaikan pada menteri-menteri. Terus, tidak boleh berhenti. Tidak boleh berhenti di nikel tapi juga (komoditas) yang lainnya," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Cerita Semua Pemimpin Negara G20 Khawatirkan Resesi: Rambutnya Tambah Putih
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.