TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut ekonomi digital Indonesia menunjukan tren positif. Sektor ini digadang-gadang memberikan kontribusi bersar bagi perekonomian negara secara menyeluruh.
“Ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai gross merchandise value 77 miliar USD pada 2022,” kata Zulhas dalam Digital Economy Conference di The Westin Hotel, Selasa, 29 November 2022.
Setelah tumbuh 22 persen selama setahun terakhir, Zulhas melanjutkan, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 130 miliar pada 2025. Sementara itu pada 2030, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan naik tiga kali lipat mencapai US$ 220 hingga 360 miliar.
Baca: Kementan Beberkan Penyebab Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah hingga 1,8 Juta Ton
Zulhas mengatakan, dari sektor perdagangan, moncernya ekonomi digital Indonesia tercermin dari e-commerce yang tumbuh signifikan. Hal ini, kata dia, seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun berujar, sepanjang semester I 2022, transaki e-commerce naik secara nominal sebesa 22,1 year on year (yoy) hingga mencapai Rp 227,8 triliun. Kemudian, secara volume, angkanya naik 39,9 persen yoy hingga Rp 1,74 juta. Sedangkan transaksi uang elektronik tumbuh 40,6 persen yoy hingga mencapai Rp 185,7 triliun.
Tingginya potensi ekonomi digital di Indonesia, kata dia, tidak terlepas dari meningkatnya jumlahh pengguna Internet di Indonesia. Tercatat saat ini, sekitar 202,6 juta penduduk Indonesia telah memiliki akses Internet.
“Pandemi Covid-19 menjadi momentum akselerasi transformasi perdagangan digital di Indonesia,” ucap politikus partai bersimbol bintang putih itu.
Baca juga: Mendag Enggan Komentar soal RI Kalah Gugatan Ekspor Nikel
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini