TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menanggapi wacana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan membagikan 680 ribu unit penanak nasi listrik alias rice cooker. Tujuan program ini untuk mendukung pemanfaatan energi bersih.
"Saya kira pembagian rice cooker ini sebagai upaya pemerintah untuk melakukan modernisasi kepada masyarakat terutama golongan ke bawah terkait peralatan memasak mereka. Dengan demikian, masyarakat juga bisa menjadi lebih mudah dalam memasak nasi tidak lagi manual," ujar Mamit saat dihubungi pada Selasa, 29 November 2022.
Baca: Pemerintah Bakal Bagi-bagi 680 Ribu Rice Cooker, Kementerian ESDM Akui Ada Pro Kontra
Adapun dampak dari pemakaian listrik setelah penanak nasi dibagikan, kata Mamit, sepertinya tidak akan terlalu banyak kenaikan jumlahnya, mengingat listrik untuk rice cooker ini konsumsinya tidak terlalu besar. Tetapi akan ada peningkatan konsumsi. Menurut dia itu tidak bisa dipungkiri karena jumlahnya banyak sekali 680 ribu unit.
"Tetapi ini semuakan baru wacana. Masih menunggu anggarannya terlebih dahulu," tutur Mamit.
Sementara bagi masyarakat, dia menilai, program electric lifestyle bisa menjadi upaya peningkatkan konsumsi listrik tidak hanya dari pemberian rice cooker gratis. Misalnya, Mamit mencontohkan, dengan program kendaran listrik. "Pemerintah harus bisa memberikan insentif agar kendaraan listrik menjadi terjangkau, infrastruktur semakin banyak dan model menjadi lebih menarik," ucap Mamit.
Selanjutnya: Program rice cooker gratis diharapkan dapat meningkatkan konsumsi listrik per kapita