Founder Toba Wine Coffee Sutristo menambahkan, pada 12 September 2022, dirinya bersama Tim Percepatan Pembangunan Serdang Bedagai (TPP Sergai), Ketua Masyarakat Ikan Gabus Indonesia Yunan Rhedian, Dewan UMKM Sergai Riswan dan Renhard Sidabutar audensi ke bupati Samosir. Pertemuan memunculkan ide untuk membuat produk UMKM yang bisa menjadi ikon Samosir.
Menurut Direktur PT Mega Medica Pharmaceuticals ini, Samosir merupakan destinasi pariwisata super prioritas yang punya potensi besar untuk menarik minat wisatawan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu daerah pertanian dengan sentra produksi komoditi kopi, berpeluang menghasilkan produk unggulan.
“Produk turunan dari kopi bisa menjadi ikon pariwisata dan masyarakat Samosir, berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Sutristo, Senin, 27 November 2022.
Saat ini, harga kopi di pasaran dunia tidak menentu. Kalau harga turun, maka harga kopi dalam negeri ikut turun. Kondisi ini mempengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani. Sutristo berharap Samosir punya industri kopi berkelanjutan supaya terbangun sistem bisnis yang lebih luas. Tantangan dalam membangun keberlanjutan kopi di Indonesia berada di bagian hulu. Sebab, kondisi hilir yang jelek dapat berdampak pada bagian hulunya. Maksudnya, membangun industri kopi harus dari hulu sampai hilir, tidak bisa setengah-setengah.
“Konsep berpikirnya kita jangan hanya sampai biji kopi, ciptakan produk turunannya seperti wine coffee dan minyak kopi. Selama ini, Samosir hanya sampai ekspor biji kopi, kan sayang, padahal potensinya besar,” kata Sutristo.
Hadirnya produk UMKM wine coffee mampu meningkatkan PAD Samosir dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan bisa menjadi oleh-oleh khas Samosir,” sambungnya.
Baca: Erick Thohir Tak Ingin Warga Miskin Bayar Mahal untuk Akses Air Bersih
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini