Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nilai Rupiah Akhir Pekan Ditutup Melemah 7 Poin, Tersengat Sentimen Kasus Covid di Cina

image-gnews
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan dalam perdagangan akhir pekan ini, mata uang rupiah ditutup melemah 7 poin. Meskipun sebelumnya sempat menguat 15 poin di level Rp 15.672, dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.665. 

"Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.650 hingga Rp 15.700," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Jumat, 25 November 2022. 

Baca: Kurs Rupiah Ditutup Menguat Rp 15.696 per Dolar AS, Analis: Ada Ancaman Baru

Menurut Ibrahim, kekhawatiran atas memburuknya kondisi COVID-19 di Cina telah merusak sentimen. Walaupun beberapa unit regional masih ditetapkan untuk minggu yang lebih kuat karena sinyal kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve atau The Fed telah membebani dolar.

Ia menilai perekonomian terbesar di Asia sedang berjuang menghadapi rekor tertinggi dalam kasus COVID-19 harian, terlebih melihat penerapan kembali pembatasan ketat di beberapa kota besar, seperti Zhengzhou. Risalah pertemuan November Federal Reserve, tuturnya, menunjukkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang.

Beberapa anggota Fed pun mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil untuk mengukur dampak ekonomi dari kenaikan suku bunga tahun ini yang amat tajam. Secara luas, menurut Ibrahim, Pasar mengharapkan bank menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Desember. Meskipun, ia memprediksi kenaikan selanjutnya kemungkinan akan ditentukan oleh lintasan inflasi Amerika Serikat (AS)

Ia berujar kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil berdampak positif bagi mata uang Asia. Pasalnya, hal itu memberi bank sentral regional lebih banyak ruang untuk memperketat kebijakan dan menyesuaikan kecepatan dengan Fed. Tetapi, pasar masih tetap tidak yakin kapan suku bunga AS akan mencapai puncaknya.

Di sisi lain, ia menilai dunia mengakui bahwa perekonomian Indonesia terus membaik, bahkan melebihi ekspektasi. Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen berturut-turut selama empat kuartal. Bahkan, kuartal ketiga tahun 2022 menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir mencapai 6 persen atau 5,72 persen secara year on year (yoy). 

"Itu bisa dilihat dari kinerja pemulihan ekonomi yang masih tetap berjalan dan cukup kuat di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut itu salah satunya ditopang oleh kinerja ekspor. Kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$ 24,8 miliar. Angka itu meningkat 12,30 persen secara yoy, naik 30,97 persen secara year to date (ytd), dan naik 0,13 persen secara month to month (mtm).

Pada saat yang sama, kinerja impor Indonesia tercatat mencapai US$ 19,1 miliar atau tumbuh 17,44 persen secara yoy dan 27,72 persen secara ytd. Namun, angkanya a menurun 3,4 persen secara mtm.

Dengan demikian, menurut dia, Indonesia membukukan neraca perdagangan surplus US$ 5,7 miliar pada Oktober 2022. Tren surplus terus berlanjut hingga memasuki hingga bulan ke-30. Sehingga, surplus dari neraca perdagangan ini telah mencapai kumulatif US$ 45,5 miliar, terhitung sejak Januari hingga Oktober 2022. 

"Ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya US$ 30,9 miliar," kata Ibrahim. 

Oleh karena itu, menurutnya, kondisi tersebut menimbulkan tambahan atau daya tahan terhadap perekonomian Indonesia yang tengah berhadapan dengan kondisi global. Interest rate di negara maju juga meningkat dan dapat menimbulkan tekanan terhadap capital flow.

Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, Ibrahim menilai aliran dana asing akan terbawa kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri. Alhasil, akan berdampak terhadap penguatan nilai mata uang rupiah. Selain itu, ia memperkirakan ketakutan akan resesi akan membawa kewaspadaan tersendiri bagi pemangku kebijakan.

RIANI SANUSI PUTRI 

Baca: Curhat Gubernur BI Mati-matian Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa Turun jadi USD 130,1 M

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

9 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

14 jam lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

14 jam lalu

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
Rupiah Menguat di 16.155 per USD, karena Respons Prabowo Presiden Terpilih atau Kenaikan Suku Bunga Acuan BI?

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp 16.155 per dolar AS hari dalam perdagangan ini.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

15 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

19 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

19 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi bakal menguat. Masih dipengaruhi oleh sentimen putusan Mahkamah Konstitusi (MK).


Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

23 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.


Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.