TEMPO.CO, Jakarta - Chief Technology Officer DANA Indonesia Norman Sasono mengatakan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk menghadapi financial crime atau kejahatan keuangan yang beragam. Salah satunya sistem keamanan.
“A lot of times, isu yang tejadi itu tidak selalu karena sistem sekuriti. Misalnya, di-hack atau ransomeware atau apa pun. Karena untuk proteksi, kita bisa pake teknologi,” ucap Norman dalam acara ngopi santai bareng DANA di kantor DANA Indonesia, Kamis, 24 November 2022.
Norman menyebut, untuk mengantisipasi kejahatan keuangan, sebuah perusahaan dapat menggunakan teknologi, membuat tim untuk memproteksi sistemnya, melakukan audit, hingga melakukan mitihasi. Sistem, kata dia, selalu bisa dikembangkan. Namun untuk menjaga sistem itu, tidak semua orang bisa melakukannya.
Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Bisa Ganti Sendiri Kartu ATM di Mesin CS dengan KTP
Di sisi lain, Norman menyoroti masalah jenis serangan siber social engineering yang menimpa orang per orang. Dia menyatakan manusia adalah hal yang paling mudah dikompromikan. “Manusia lebih mudah di-social engineering. Nipu orang lebih gampang dari pada nipu sistem. Jadi, yang banyak terjadi dan tren yang kita lihat, isunya di situ,” katanya. .
Dengan demikian, Norman mengajak semua pihak untuk meningkatkan literasi keuangan. Hal tersebut bisa dilakukan melalui berbagai cara dan perlu dibangun bersama-sama agar orang Indonesia tidak mudah terkena social engineering.
“Enggak cuma di DANA, di ekosistem e-commerce, logistik, fintech, bahkan education pun sekarang semua digital,” ucapnya lagi. Kalau manusianya mudah terkena social engineering, akan percuma meskipun sistem sudah secure dan solid.
Adapun berdasarkan data internal, jumlah keluhan pengguna DANA yang masuk kategori sebagai korban--menyebut dirinya terkena penipuan--sekitar 30 persen. Mereka melakukan komplain, seperti saldo DANA hilang. Namun, setelah diinvestigasi, ternyata mereka mengirimkan kode OTP kepada pihak yang mengaku bagian dari tim DANA.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca Juga: Bank Mandiri Catat Penyaluran KUR hingga Oktober Capai 85,9 Persen dari Target
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini