NUSA DUA, BALI - Upaya pencapaian net zero emission atau nol emisi karbon pada 2060 mendatang juga mendapat dukungan dari sektor perbankan. Bank Negara Indonesia atau BNI, salah satu bank komersial yang juga bank milik pemerintah, menambahkan aspek Environmental, Social, and Government (ESG) sebagai salah satu pertimbangan sebelum memberikan kredit.
ESG merupakan suatu standar perusahaan dalam praktik investasinya yang terdiri atas tiga konsep atau kriteria, yakni lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. "Dalam aspek lingkungan, kami sudah memasukkan prinsip-prinsip ESG dalam sistem penjaminan kredit. Jadi, saat rapat komite kredit untuk menentukan apakah proposal kredit akan diterima atau tidak, selalu ada diskusi terkait aspek ESG dalam proposal kredit tersebut,” kata Director Corporate and International Banking BNI Silvano Rumantir dalam acara Tempo Economic Forum 2023 di Graha Sawangan, Hilton Bali Resort, pada Jumat, 18 November 2022.
Dalam diskusi bertema "Rencana Aksi Keuangan Hijau untuk Ekonomi Berkelanjutan" tersebut, Silvano Rumantir menjelaskan, lingkungan kini menjadi salah satu aspek yang benar-benar diperhitungkan sebagai salah satu faktor risiko. "Ini menjadi hal yang lumrah sekarang. Dan itu tidak terjadi dua tahun lalu, tetapi sekarang iya," ujarnya.
BNI, Silvano Rumantir melanjutkan, menargetkan untuk menjadi bank yang terdepan dalam penerapan ESG. Sebab itu, pihaknya akan bekerja keras memastikan kliennya mampu menaikkan portofolio ESGnya. "Kami ingin menjadi yang terdepan dalam penerapan ESG, melebihi dari apa yang bank lain lakukan," katanya.
"ESG bakal menjadi opsi utama dalam pembiayaan sebagai bagian dari green financing,” kata dia. Menurut Silvano, energi hijau harus diperjuangkan. Karenanya, perlu upaya untuk mendorongnya di masyarakat.
Di lain pihak, energi hijau memang masih tergolong mahal dan ini merupakan salah satu tantangan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Silvano menyarankan agar tersedia insentif bagi pihak-pihak yang sudah menerapkan ESG. Salah satu bentuk insentif yang dapat diberikan misalkan, bunga pinjaman rendah.
Silvano mencontohkan, dalam membeli kendaraan listrik, BNI menawarkan bunga pinjaman yang sangat rendah. “Bila Anda membeli kendaraan listrik, bunga pinjaman di BNI super low, jauh di bawah bunga pinjaman kendaraan biasa,” katanya. (*)