TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras kualitas medium di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, mencapai Rp 10.000 per kilogram. Salah satu pedagang di pasar tersebut, Nur Wangsa, menyatakan harga beras itu naik sejak Oktober lalu.
“Sejak musim hujan, ada sebulan lalu. Beras medium sekarang sekilo harganya Rp 9.600 dan Rp 10.000,” ujar Nur ketika ditemui di kiosnya, Ahad, 20 November 2022. Sedangkan harga beras premium di angka Rp 11.000 hingga Rp 16.000 per kilogram.
Sebelumnya, kata Nur, harga beras medium masih di angka Rp 9.000 dan Rp 9.500 per kilogram. Ia menduga kenaikan harga ini karena faktor musim. Kendati begitu, dia mengatakan stok beras sejauh ini masih aman.
Baca: Kementan Beberkan Penyebab Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah hingga 1,8 Juta Ton
Nur berujar kenaikan harga beras musiman selalu terjadi dari tahun ke tahun. Namun dia memprediksi harga beras bakal kembali normal pada Februari mendatang atau ketika musim panen sudah tiba.
“Kalau Karawang panen, ya sudah (harga) balik lagi. Atau kalau enggak Karawang, ya Demak,” ujarnya.
Hal serupa juga sebelumnya disampaikan Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Ismail Wahab. Dia mengatakan akan terjadi puncak panen raya beras pada Maret 2023, sehingga harga beras diperkirakan mulai turun pada Februari 2023.
"Februari turun, Maret panen raya. Jadi ya Februari-Maret harga sudah turun," ujarnya saat konferensi pers secara virtual pada Jumat, 18 November 2022.
Ismail juga mengklaim sekarang stok beras di dalam negeri masih aman. Meski belum panen raya, dia mengatakan stok beras di penggilingan melimpah hingga 1,8 juta ton.
Lebih jauh ia memperkirakan bakal ada produksi padi 10,24 juta ton gabah kering giling (GKG) selama Oktober hingga Desember 2022. Angka itu setara 5 juta ton beras.
RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Bulog Klaim Punya Stok 1,2 Juta Ton, Buwas: 500 Ribu Ton Ada di Luar Negeri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini