Bahkan, kata Ismail, akan ada produksi padi 10,24 juta ton gabah kering giling (GKG) selama Oktober hingga Desember 2022 atau setara dengan 5 juta ton beras. "Jadi kalau urusan dalam negeri saya kira data dari BPS, data hasil survei, data dari masing-masing informasi yang terbaru dari dinas itu sudah mengindikasikan beras kita cukup," ucap Ismail.
Lebih jauh, Ismail optimistis harga beras bakal berangsur turun pada Februari 2023. Apalagi, sebulan kemudian, Indonesia bakal mengalami panen raya.
Cadangan beras
Namun keyakinan Kementan bertolak belakang dengan yang disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas. Ia menyatakan cadangan beras yang ada saat ini hanya sebesar 625 ribu ton beras di dalam negeri.
Pada Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR pada Rabu lalu, ia pesimistis dapat mengejar target penyerapan beras 1,2 juta ton hingga akhir tahun. "Karena memang barangnya sudah tidak ada," kata .
Belakangan Buwas menyatakan pihaknya menambah cadangan beras sebesar 500 ribu ton beras komersil yang berada di luar negeri.“Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 November 2022.
Dengan begitu, total cadangan beras pemerintah atau CBP kini sudah hampir 1,2 juta ton. Buwas mengungkapkan 500 ribu ton beras di luar negeri itu merupakan hasil kerja sama Bulog dan mitra mancanegara.
Baca juga: Buwas Blak-blakan Tak Bisa Kejar Target Penyerapan Beras 1,2 Juta Ton
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.