"Kita perlu memastikan proyek ini bankable dan prudent. Artinya, setiap investor akan melirik proyek ramah lingkungan jika masuk akal dari sudut pandang keuangan," katanya.
Pengumpulan dana melalui skema ETM diperkirakan bisa meningkat hingga US$ 250 juta hingga US$ 300 juta. Penting untuk dicatat bahwa ukuran transaksi kurang relevan daripada kemampuan untuk menunjukkan bahwa pendekatan ini layak dan dapat direplikasi dengan pabrik lain di Indonesia dan di negara lain.
Transisi energi dipercepat
ETM merupakan salah satu mekanisme untuk memastikan keberhasilan implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP). JETP adalah program yang diinisiasi koalisi negara-negara G7+ untuk membantu Indonesia mempercepat transisi energi.
Koalisi tengah menghimpun dana US$ 20 miliar hingga 3-5 tahun ke depan untuk mempensiunkan PLTU batu bara dan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan. Bila dirupiahkan, dana itu setara dengan Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.552 per dolar AS).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dukungan ini telah disampaikan oleh Amerika, Jepang, Norwegia, dan negara-negara lain yang tergabung dalam kemitraan tersebut.
"Kemitraan ini mendukung target ambisius Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim," ujar Luhut di BICC, Nusa Dua, Bali, 15 November lalu. Indonesia, kata Luhut, berupaya mempercepat transisi energi guna mencapai target net zero emission atau NZE pada 2060. Dalam peta jalan sebelumnya, Indonesia akan memensiundinikan PLTU batu bara dan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Baca juga: Ekonom Soroti Skema Pendanaan Transisi Energi Rp 314 Triliun dalam KTT G20
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.