TEMPO.CO, Jakarta -Asia-Pacific Economic Cooperation disingkat APEC dibentuk tahun 1989 atas inisiasi Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Ini merupakan forum kerja sama ekonomi terkemuka di lingkar Samudera Pasifik.
Tujuannya, tidak lain adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan 21 negara anggotanya.
Jejak Bogor Goals
Setiap tahunnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC diselenggarakan. Salah satu momen paling penting sepanjang sejarah KTT APEC yakni pada tahun 1994. Setelah para pemimpin negara anggota APEC bertemu di Kota Bogor, Indonesia, mereka mendeklarasikan ‘Bogor Goals’.
Diketahui, ini adalah sebuah komitmen yang bakal menjadi landasan APEC di tahun-tahun berikutnya.
Melansir situs resmi APEC, Bogor Goals telah mengilhami ambisi ekonomi negara anggota APEC untuk mengejar aksi kolektif dalam mengurangi hambatan perdagangan dan investasi. Dengan kata lain, perdagangan yang lebih bebas dan terbuka di kawasan Asia-Pasifik.
Baca juga : KTT APEC: Daftar 21 Negara Anggota APEC Saat Ini
“...(negara dengan) ekonomi industrial mencapai tujuan perdagangan dan investasi yang bebas serta terbuka selambat-lambatnya pada 2010. Dan bagi (negara dengan) ekonomi berkembang selambat-lambatnya pada 2020,” bunyi salah satu penggalan deklarasi Bogor Goals.
Berkat implementasi dari Bogor Goals, tercipta lebih banyak perjanjian perdagangan bebas yang bisa meningkatkan kondisi akses pasar untuk barang dan jasa. Termasuk reformasi bea cukai yang membuat perdagangan lebih mudah, murah, dan lebih cepat. Angka peningkatan sejumlah faktor itu tercatat dalam APEC's Bogor Goals Progress Report yang dirilis November 2018.
Laporan tersebut diketahui merupakan tinjauan dua tahunan terbaru tentang kemajuan ekonomi APEC terkait pelaksanaan komitmen Bogor Goals sebelum dilakukan penilaian akhir tahun 2020. Tinjauan ini menyoroti bidang-bidang ekonomi APEC yang menunjukan kemajuan yang signifikan.
Selain itu, tinjauan tersebut mengidentifikasi bidang-bidang dengan bisnis yang belum selesai menuju tahun 2020. Serta meninjau perkembangan kebijakan baru yang memengaruhi liberalisasi perdagangan dan investasi serta fasilitasi bisnis. Disimbulkan bahwa perdagangan, pada akhirnya bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk kemakmuran bagi rakyat APEC yang ekonominya maju maupun berkembang.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Jokowi Ajak Anggota APEC Kolaborasi Atasi Inflasi dan Pastikan Ketahanan Pangan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.