TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Australia, Sun Cable, berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mewujudkan peluang industri hijau bagi Indonesia.
Studi bersama antara kedua pihak tersebut mengidentifikasi lima industri hijau yang dapat menambahkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga US$ 115 miliar atau yang setara dengan Rp 1,6 triliun pada tahun 2035.
Lima industri utama yang diidentifikasi oleh studi ini adalah pengolahan pertambangan dan mineral seperti produksi nikel hijau, energi dan bahan bakar seperti hidrogen hijau, manufaktur transportasi seperti kendaraan listrik, pengolahan makanan dan pertanian seperti pupuk hijau, dan infrastruktur TI seperti pusat data hijau.
Baca: Di B20 Summit, Menteri ESDM Rayu Investor Masuk RI: Transisi Energi Butuh USD 131 Triliun
“Sun Cable merasa terhormat untuk bermitra dengan Kementerian ESDM di saat ESDM membentuk kebijakan dan program teknis Indonesia untuk konektivitas jaringan energi,” kata David Griffin, dalam keterangannya, Jumat, 18 November 2022.
Ia mengatakan pihaknya ingin berbagi dalam pembangkitan energi matahari dan transmisi jarak jauh dengan Indonesia dalam membentuk kebijakan dan pendekatan teknis untuk konektivitas antar pulau.
Sebelumnya, pada 11 November 2022 lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Sun Cable menandatangani Nota Kesepahaman terkait pengembangan kebijakan dan program teknis menjelang Kepemimpinan ASEAN Indonesia pada tahun 2023.
Selanjutnya: Lalu pada 14 November 2022...