Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Perusahaan Serat dan Benang Tutup, Asosiasi Pengusaha: Kondisi Pasar Makin Sulit

image-gnews
Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia, Redma Gita Wirawasta mengatakan kini sudah ada tiga perusahaan di industrinya yang gulung tikar. Ia mengungkapkan keuangan perusahaan terus menipis lantaran kondisi pasar yang tak menentu.

"Kondisi di market-nya tidak ada perubahan. Makin lama kesulitannya makin bertambah," tutur Redma Gita dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 16 November 2022. 

Di tengah permintaan pasar menurun, perusahaan terdesak untuk terus mengeluarkan biaya operasional seperti listrik, air, pajak, hingga upah karyawan. Saat ketiga perusahaan tersebut masih berupaya bertahan, Redma menuturkan terjadi pemotongan upah menjadi 50 hingga 70 persen. 

Dia bercerita awalnya tiga perusahaan itu masih bisa bertahan dengan cara melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa karyawannya. Tetapi karena tak ada kepastian kapan situasi akan membaik, akhirnya perusahaan tersebut menghentikan seluruh produksi. 

Sementara itu, ia berujar produksi di pabrik serat dan benang filamen yang masih bertahan pun terus menurun. Operasional pabrik yang sebelumnya sudah turun hingga 50 persen kini menjadi tinggal 30 persen. Namun masih ada juga yang beroperasi hingga 60 persen. 

Redma mengaku tak bisa memprediksi bagaimana kondisi industri serat dan benang filamen ke depan. Pasalnya, sektor hulu dari industri tekstil ini amat bergantung pada pesanan dari perusahaan-perusahaan hilir seperti pabrik garmen, alas kaki, dan lainnya. Sementara perusahaan Indonesia di industri tersebut mayoritas berorientasi ekspor dan sedang kekurangan pesanan. Kondisi ekonomi dunia yang tak menentu membuat pasar ekspor menjadi gelap. 

"Kita juga enggak tahu nih sampai kapan kondisinya. Sampai sekarang belum ada yang cerah, baik cerah di pasar ekspor yang kita tahu sangat bergantung pada kondisi ekonomi dunia, termasuk perang Rusia-Ukraina," kata Redma. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk bergantung pada pasar domestik pun sulit, sebab menurutnya telah dikuasai oleh produk-produk impor. Kondisi itu membuat hasil produksi dalam negeri kalah saing lantaran harganya yang lebih tinggi ketimbang produk impor tersebut. Ditambah adanya impor baju bekas ilegal yang semakin marak di pasar lokal. 

Ia mengungkapkan rekannya sesama pengusaha masih bertanya-tanya sampai kapan akan mengurangi produksi dan melakukan PHK. "Kapan harus menghidupkan mesin lagi dan memanggil pekerja- pekerja yang sudah kita rumahkan. Memang kondisi ini sangat berbeda," tuturnya. 

Karena itu, Redma berharap pemerintah bisa mendorong tata niaga dengan baik, khususnya pada industri serat dan benang ini. Ia mengungkapkan insentif terbaik adalah pengelolaan pasar yang baik, sehingga produk dalam negeri bisa menguasai pasar di negaranya sendiri. 

Baca Juga: Waktu Ideal Berolahraga Setelah Makan Menurut Ahli

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

16 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

1 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

Warga sipil pengguna pelat dinas militer palsu akan terkena pasal pemalsuan yang bisa dihukum maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp500 ribu.


Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.


Kronologi Terungkapnya Pengusaha Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Militer

1 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Kronologi Terungkapnya Pengusaha Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Militer

Puspom TNI bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk pria pengemudi Toyota Fortuner berpelat militer palsu, yang ternyata pengusaha


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

1 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

2 hari lalu

Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.


Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

3 hari lalu

Pedagang tengah menata gulungan kain dalam toko di kawasan Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 11 Januari 2024. Sementara Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, industri industri TPT mengalami perlambatan sejak kuartal ketiga 2022 hingga mencatat penurunan di tahun 2023 sertakondisi ekonomi global menjadi hambatan ekspor dan tingginya stok Cina menyebabkan barang impor legal dan ilegal membanjiri pasar domestik. Tempo/Tony Hartawan
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia mengkritik protes BP2MI yang tidak setuju dengan Permendag Nomor 36 tahun 2023.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

4 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.


Aspek Indonesia Imbau Perusahaan Tetap Penuhi Hak Pekerja Meski WFH

5 hari lalu

Ilustrasi WFH. Coway/Freepik.com
Aspek Indonesia Imbau Perusahaan Tetap Penuhi Hak Pekerja Meski WFH

Pemerintah mengeluarkan kebijakan bagi ASN untuk mengombinasikan work from office (WFO) dan WFH selama arus balik lebaran.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

7 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.