Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengutarakan Cina melalui China Development Bank dan Indonesia sudah bernegosiasi untuk menutup ongkos investasi yang meluber.
"Negosiasinya 75 persen loan, 25 persen equity. Dari 25 persen equity, 40 persen dari pihak Cina dan 75 persen dari CDB," kata saat ditemui Tempo di Nusa Dua, Bali, 14 November lalu.
Adapun Xi Jinping berharap kereta cepat ini memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat baik Cina maupun Indonesia.
Dia pun berjanji akan melakukan komunikasi strategis dengan Jokowi untuk mendiskusikan mengembangkan bilateral ke depan dan merancang cetak biru pembangunan bagi Cina dan Indonesia yang senasib sepenanggungan.
"Diharapkan bahwa Cina dan Indonesia dapat bergandengan tangan dalam mewujudkan tujuan pembangunan 100 tahun masing-masing dan bersama-sama mempromosikan misi umat manusia demi perdamaian dan pembangunan," kata Xi Jinping.
Baca juga: Bos KCIC Sebut Xi Jinping Sangat Perhatikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Sebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.