TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menyatakan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) mendapat perhatian khusus oleh Presiden Cina Xi Jinping.
"Proyek ini sangat diperhatikan oleh Presiden Xi Jinping karena merupakan bagian dari inisiasi OBOR (One Belt One Road) pertama kali," katanya ketika dihubungi, Rabu, 16 November 2022. "Jadi, secara magnitude ini sangat kuat, dan beliau (Xi) menjadikan proyek ini percontohan bagi program OBOR di negara-negara lain."
Adapun Presiden Jokowi dan Xi Jinping dijadwalkan memantau secara langsung pertama kali progres proyek KCJB hari ini. Tepat pada pukul 17.00 WITA rencananya kedua pemimpin negara itu akan menyaksikan uji coba dinamis Kereta Cepat Jakarta–Bandung sepanjang 16 kilometer (km) dari Tegalluar ke Kopo.
Baca: Jokowi - Xi Jinping Akan Lihat Uji Dinamis, Ini 7 Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Dwiyana menjelaskan proyek kereta cepat ini adalah proyek yang termasuk dalam program One Belt One Road (OBOR), yang diusung oleh Negeri Tirai Bambu tersebut.
One Belt One Road atau Belt and Road Initiative China, merupakan proyek skala besar dari Cina yang mencerminkan ambisi negara tersebut untuk membangkitkan kejayaannya di masa lalu. Dengan proyek tersebut, Cina ingin menguasai jalur maritim dunia.
Lebih jauh, Dwiyana memastikan bahwa perwakilan Cina telah menilai kesiapan proyek Kereta Cepat ini berjalan dengan baik. Hingga pertengahan Oktober 2022, progres fisik kereta peluru itu sudah mencapai 79,51 persen, sedangkan progres investasi sudah mencapai 90,6 persen.
Adapun pembangunan prasarana Stasiun Halim sudah berjalan 69,44 persen, Stasiun Karawang 65,99 persen, Stasiun Padalarang 9,75 persen, Stasiun Tegalluar 81,77 persen, dan Depo Tegalluar 52,65 persen.
Selanjutnya: Presiden Jokowi sudah tiga kali...