TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali menguat setelah kemarin sempat tertekan di awal sesi. Sehingga kini kisaran transaksi berada pada level 7.000-7.050.
Samuel Sekuritas memprediksi kemungkinan hari ini IHSG akan menguat dalam kisaran 7.000-7.080, meski selama masih dalam pola konsolidasi 6.950-7.130.
"Maka gerakan market masih sangat volatile," kata analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis pada Rabu, 16 November 2022.
Saham AKRA (terakhir 1.420) terus melambung kuat sejak Juli 2022. Rekomendasi beli dengan target 1.480-1.550. Batas risiko di 1.365. Harga saham ini kemarin menguat dari support channel sejak akhir September 2022 di sekitar level 1.380. Alfatih mengatakan AKRA berpotensi menguat ke 1.480-1.550 dengan batas risiko 1.365.
Kemudian saham ADMR (terakhir 2.010) terus meroket. Rekomendasi beli dengan target 2.140-2.230. Batas risiko 1.950. Harga saham ini kemarin menguat kencang dengan volume yang kuat. Menurut Alfatih, kemungkinan ADMR masih akan melanjutkan kenaikan ke level 2.140-2.230. Ia menilai koreksi wajar hingga batas risiko 1.950.
Sementara saham GOTO (terakhir 204), menurut Alfatih, sedang mengalami peningkatan yang optimistis. Rekomendasi beli dengan target 218 hingga 229. Batas risiko di angka 200. Ia berujar harga saham GOTO kemarin terkoreksi, namun selama tidak turun di bawah 200. "Maka koreksi bersifat bullish throwback," tuturnya. Sementara target kenaikan ke angka 218 lalu ke 229.
Terakhir, saham SCMA (terakhir 264). Rekomendasi beli dengan target 304-320. Resistensi lainnya di level 270 dan batas risiko 250. Harga saham SCMA kemarin ditutup menguat, setelah rebound dari support trendline sejak Januari 2022. Menurutnya, kemungkinan saham ini akan menguat ke level 270. Namun selanjutnya tergantung kekuatan pasar ke angka 304-320 dengan batas risiko 250.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Menguat di 7.035,5, Kapitalisasi Pasar Naik ke Rp 9.456,81 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.