TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 18 poin ke level Rp 15.537 per dolar AS dalam perdagangan Selasa sore ini, 15 November 2022. Sebelumnya rupiah sempat jeblok hingga 55 poin ke level Rp 15.519 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan, rupiah melemah karena pasar merespons pernyataan Wakil Ketua The Fed Lael Brainard pada Senin lalu. Brainard menekankan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg bahwa pihaknya memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Hal itu yang dibaca pasar sebagai masih adanya sinyal bank sentral AS ada kemungkinan kembali mengerek suku bunganya. Dengan begitu dolar AS bisa menguat lagi dan pada akhirnya memukul rupiah.
Baca: Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS
Sedangkan dari dalam negeri, faktor yang mempengaruhi rupiah adalah surplus perdagangan per Oktober 2022. “Respons positif pasar terhadap rilis neraca perdagangan Indonesia tersebut, menurut Ibrahim, menahan rupiah tidak semakin melemah pada akhir perdagangannya hari ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,67 miliar pada Oktober 2022 dengan nilai ekspor US$ 24,81 miliar dan nilai impor US$ 19,14 miliar. Hal ini menunjukkan neraca dagang RI surplus 30 bulan berturut-turut.
Selain itu, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan ketiga 2022 yang kembali menurun dan tercatat sebesar US$ 394,6 miliar. Secara tahunan, posisi utang ini juga terkontraksi 7 persen bila dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9 persen.
Meski begitu, agar struktur utang luar negeri tetap sehat, menurut Ibrahim, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi memantau utang tersebut, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” kata Ibrahim.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Dalam hitungannya, rupiah masih akan melemah di kisaran 15.520 hingga 15.570 per dolar AS.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: IHSG Hari Ini Ditutup Menguat di 7.035,5, Kapitalisasi Pasar Naik ke Rp 9.456,81 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini