TEMPO.CO, Nusa Dua - Koalisi negara-negara G7+ bersepakat membantu Indonesia mempercepat transisi energi dengan menghimpun dana US$ 20 miliar hingga 3-5 tahun ke depan melalui Kemitraan Transisi Energi Inonesia (JETP). Kemitraan ini di antaranya berupaya untuk mempensiunkan PLTU batu bara dan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Bila dirupiahkan, dana itu setara dengan Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.552 per dolar AS).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dukungan ini telah disampaikan oleh Amerika, Jepang, Norwegia, dan negara-negara lain yang tergabung dalam kemitraan tersebut.
Baca: Kolaborasi PLN, ADB dan IPP Siapkan Pendanaan Pensiun Dini PLTU Swasta
"Kemitraan ini mendukung target ambisius Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim," ujar Luhut di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Selasa, 15 November 2022.
Indonesia berupaya mempercepat transisi energi guna mencapai target net zero emission atau NZE pada 2060. Dalam peta jalan sebelumnya, Indonesia akan memensiundinikan PLTU batu bara dan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Selain itu, Indonesia juga tengah membangun ekosistem kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon.
Selanjutnya: Dalam enam bulan ke depan, Indonesia akan memimpin...