TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ditelepon Presiden Joko Widodo alias Jokowi soal persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Jokowi sedang hadir di acara pertemuan para pemimpin ASEAN dengan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA) di Phnom Penh, Kamboja.
“Beliau (Jokowi) dari Kamboja nanya persiapannya bagaimana nanya sampai detail sekali,” ujar Luhut dlam konferensi pers virtual pada Sabtu, 12 November 2022.
Beberapa pertanyaan yang dilayangkan Jokowi terhadap Luhut di antaranya bagaimana dome tempat makan siang, lalu bagaimana persiapan menyaksikan tes dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Cina Xi Jinping. Tes tersebut, kata Luhut, dua hari sebelumnya sudah dilakukan dan berhasil dengan baik.
Baca: Luhut Bicara Soal Pertemuan Bilateral RI di Sela-sela KTT G20: Ada yang Sangat Strategis
Termasuk juga persiapan untuk pertemuan bilateral dengan Xi Jinping, dan lain sebagainya. Kemudian Luhut menjawab, secara keseluruhan persiapannya cukup baik. “Kalau saya bilang 100 persen, tapi nanti kurang pas, jadi saya sampaikan 99 persenlah. Jadi by tomorow kita bisa klaim 100 persen,” ucap Luhut.
Dia pun mengatakan bahwa KTT G20 akan memberikan manfaat bagi Indonesia. Dia memperkirakan kontribusi G20 mencapai US$ 533 juta atau sektar Rp 7,5 trliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2022.
“Sebagian besar akan berputar di Bali. Kita tahu selama pandemi Covid-19 kemarin Bali sangat menderita, sekarang saya berharap ini bisa megobati luka yang dalam di Bali selama 2 tahun yang lalu,” ujar Luhut.
Selain itu, Luhut melanjutkan, konsumsi domestik yang didorong oleh rangkaian forum G20 diperkirakan naik sampai Rp 1,7 triliun. Hal itu, kata dia, membangkitkan serapan tenaga kerja hingga lebih dari 33 ribu orang.
“Terutama pada sektor trasnportasi, akomodasi, meeting, insentif conference exhibition, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” kata Luhut.
Selain itu, G20 juga menimbulkan kepercayaan Indonesia, tapi kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia. “Kepercayaan internasional bahwa Indonesia memiliki peran startegis dalam percaturan gobal dan tempat investasi yang sangat strategis,” ucap dia.
Luhut juga mengatakan bahwa kepercayaan itu terlihat dari banyaknya permintaan bilateral dengan Presiden Joko Widodo. “Dan permintaan juga dari Presiden Joko Widodo untuk mengatur pertemuan-pertemuan bilateral,” ucap dia.
Baca juga: Luhut: Situasi G20 Sekarang Kompleks, Tak Apa Kalau Nihil Leaders Communique
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini