TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ada 52 perusahaan produsen pelumas yang terdaftar si Sistem Industri Nasional (SIINas). Kapasitas industri tersebut per tahun mencapai 1.162.100 kiloliter dengan capaian produksi kurang lebih 1.106.380 kiloliter.
Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin Saiful Bahri menyebut industri pelumas telah menyerap tenaga kerja sekitar 4.438. Hanya, semuanya masih berbasis di Pulau Jawa.
“Saya harap ke depan ada investasi di industri pelumas yang ditanam di luar Jawa. Sehingga, rantai distribusi pelumas dapat dijangkau oleh konsumen dengan cepat dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia,” ujar Saiful dalam peresmian perluasan pabrik pelumas Shell di Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 11 November 2022.
Baca juga: Shell Perluas Pabrik Pelumas, Target Produksi Naik Jadi 300 Juta Liter per Tahun
Shell termasuk salah satu perusahaan yang pelumas yang hanya memiliki satu pabrik di Indonesia, yakni di Marunda. Perusahaan multinasional itu baru saja memperluas pabriknya dan meningkatkan kapasitas produksinya dari 136 juta liter pelumas per tahun mejadi 300 juta liter per tahun.
Vice President of Shell Lubricants Machteld De Haan mengatakan perluasan Marunda Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) merupakan bentuk investasi perusahaan. Perusahaan melihat Indonesia memiliki pasar menjanjikan dan mendorong pertumbuhan kinerja utama bagi Shell.
“Dengan meningkatkan kapasitas produksi, pihaknya berharap mampu memperkuat rantai pasokan pelumas dan melayani lebih banyak konsumen lebih cepat,” kata Machteld.
Baca Juga: Shell Eco-marathon: Tim UGM Habiskan Rp 300 Juta untuk Produksi Mobil
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.