Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Profil 7 Konglomerat Pemilik Stasiun Televisi di Indonesia Versi Forbes

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Dua orang tamu mengamati siaran televisi digital saat penghentian siaran televisi analog di Kompleks Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis 3 November 2022. Kementerian Kominfo menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 3 November 2022 pukul 00.00 WIB di Jabodetabek untuk mewujudkan tranformasi digital. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Dua orang tamu mengamati siaran televisi digital saat penghentian siaran televisi analog di Kompleks Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis 3 November 2022. Kementerian Kominfo menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 3 November 2022 pukul 00.00 WIB di Jabodetabek untuk mewujudkan tranformasi digital. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, pasar industri televisi telah lama berkembang dan memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Namun perlu investasi yang tak sedikit untuk para pemilik stasiun televisi industri bersaing dengan kompetitor.

Tentu hanya konglomerat papan atas yang mampu menanamkan modal tersebut. Diketahui bahwa mereka memiliki berbagai sumber kekayaan besar lainnya yang bukan hanya didapatkan dari industri media.

Berdasarkan laporan Forbes pada 2021, berikut tujuh konglomerat pemilik stasiun televisi di Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia:

1. Hartono Bersaudara

Dua konglomerat media terkaya pertama menurut Forbes jatuh pada Budi Hartono dan Michael Hartono. Kekayaan mereka jauh lebih besar di atas pemilik stasiun televisi lainnya. Diketahui kekayaan mereka mencapai 42,6 miliar dollar AS atau setara Rp668,6 triliun dengan kurs Rp15.695 per dollar AS.

Di bisnis penyiaran, Hartono bersaudara adalah pemilik dari jaringan televisi berbayar Mola TV. Dengan semangatnya untuk berani berinvestasi di industri lain, mereka juga merupakan pemilik dari perusahaan rokok Djarum dan menguasai saham Bank BCA.

2. Chairul Tanjung

Konglomerat media terkaya kedua ialah Chairul Tanjung yang akrab disebut CT atau CT Corps. Ia masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia tahun lalu versi Forbes. Tercatat kekayaannya mencapai 5,5 miliar dollar AS atau Rp 86,32 triliun pada 2021.

Dalam bisnis media, ia merupakan pendiri televisi Trans TV dan Trans7. Namun dirinya juga membentangkan sayapnnya di bisnis ritel dan perbankan, seperti Transmart Carrefour, Bank Mega, Trans TV, Trans7, dan Trans Studio.

Pada 2021, sahamnya di Allo Bank meningkat hampir 100 kali lipat di tengah menaiknya perbankan digital. Chairul juga menanamkan saham di maskapai nasional Indonesia Garuda. Sementara kelompoknya, hampir menguasai sektor waralaba seperti Wendy’s, Versace, Mango, dan Jimmy Choo. Terakhir ia juga diketahui merambah bisnis tambang di Indonesia.

7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Konglomerat media terkaya ketiga adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja, yang merupakan pemilik dari stasiun televisi SCTV dan O’Channel. Bisnisnya semakin ditopang setelah menjadi salah satu pendiri PT Elang Mahkota atau Emtek pada 1983.

Adapun Emtek juga mengambil alih kepemilikan stasiun televisi Indosiar yang sebelumnya dikuasai grup Salim. Tak hanya itu, Emtek juga mengoperasikan delapan rumah sakit di mana enam fasilitas EMC miliknya sendiri dan dua di bawah merek Rumah Sakit Grha yang diakuisisi pada 2021.

4. Peter Sondakh

Konglomerat media terkaya keempat adalah Peter Sondakh. Ia merupakan kepala dari Rajawali Corpora. Perusahaan yang berdiri sejak1984 ini sudah melakukan investasi di berbagai sektor seperti hotel, media, dan pertambangan. Forbes mencatat total kekayaannya mencapai 2,15 millar dollar AS atau setara dengan Rp33,74 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khususnya di sektor media, ia menjadi pemilik media Rajawali Televisi atau disingkat dengan RTV. Sebelumnya nama stasiun televisi ini adalah B Channel.

Aset lainnya termasuk penyedia layanan internet Velo Network. Selain itu, ia sempat bekerja sama dengan putra Presiden Soeharto, Bambang Triatmodjo, mendirikan stasiun televisi swasta yang dikenal dengan Rajawali Citra Televisi Indonesia atau RCTI.

5. Mochtar Riady

Konglomerat pemilik stasiun televisi terkaya selanjutnya adalah Mochtar Riady. Pada tahun lalu, Forbes mencatat kekayaannya mencapai 1,85 miliar dollar AS atau Rp29,03 triliun. Pria yang lahir di Jawa Timur ini mengawali kariernya di bisnis perbankan dan mampu menghadang krisis keuangan Asia pada 1977.

Di dalam industri bisnis media, ia sukses membangunnya lewat BeritaSatu Holding atau BeritaSatu Media. Perusahaan media ini juga mengola stasiun televisi yang dikelola oleh BeritaSatu TV, sedangkan di bidang surat kabar mengelola Suara Pembaruan dan Investor Daily.

6. Hary Tanoesoedibjo

Konglomerat pemilik stasiun televisi keenam terkaya adalah Hary Tanoesoedibjo. Forbes pada 2021 mencatat bahwa nilai kekayaannya sebesar 1,02 miliar dollar AS atau Rp 16 triliun. Kekayaanya tersebut bersumber dari sejumlah perusahaan yang didirikannya, terdiri dari stasiun televisi, radio, media online, dan surat kabar.

Lebih spesifik pada bisnis medianya, Hary membangunnya semenjak ia lulus dari kuliah. Saat ini ia masih memiliki lebih dari 60 stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar. Lewat MNC Group, ia mengendalikan stasiun televisi RCTI, MNCTV, dan Global TV. Namun pada 2016, ia mengundurkan diri sebagai CEO Media Nusantara Citra atau dikenal MNC karena ingin fokus pada politik.

7. Susanto Suwarto

Posisi terakhir sebagai konglomerat media di Indonesia adalah Susanto Suwarto. Tercatat oleh Forbes, Susanto memiliki keyaaan senilai 925 juta dollar AS atau Rp14,5 triliun.

Sama seperti Eddy Kusnadi, ia menjadi salah satu komisaris perusahaan Emtek, yang menyediakan layanan PC dan peralatan komputer. Namun saat ini ia lebih fokus dalam bidang TI, media, dan telekomunikasi. Di bidang media, ia memiliki stasiun televisi SCTV dan Indosiar, meskipun sahamnya lebih kecil dibandingkan Eddy Kusnadi.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Pemilik Televisi Sebagai Aktor Politik 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Limbah Elektronik dari Rumah yang Berbahaya untuk Kesehatan

4 hari lalu

Pekerja memilih barang bekas di tempat pengepulan sampah elektronik di Jakarta, Kamis, 19 November 2020. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengatakan jumlah limbah elektronik pada periode Februari sampai dengan Oktober 2020 mencapai 22 ton atau sebanyak 22.683 kilogram. ANTARA/Rivan Awal Lingga
5 Limbah Elektronik dari Rumah yang Berbahaya untuk Kesehatan

Limbah elektronik rumahan adalah limbah yang bisa membahayakan lingkungan jika tidak bisa diolah dengan baik. Ini 5 limbah elektronik di rumah


Crazy Rich Malaysia Robert Kuok Beli Mal di Singapura Senilai Rp 6,38 Triliun, Ini Profil dan Usahanya

16 hari lalu

Robert Kuok. sabahnews.com.my
Crazy Rich Malaysia Robert Kuok Beli Mal di Singapura Senilai Rp 6,38 Triliun, Ini Profil dan Usahanya

Kekayaan crazy rich Robert Kuok mencapai 11,7 miliar Dolar AS atau Rp181,2 triliun. Belum lama ini beli mal di Singapura senilai Rp 6,38 triliun.


Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

21 hari lalu

Ilustrasi Televisi Digital di Program Analog Switch Off (ASO). (Antara/Pixabay)
Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

Kemenkominfo meminta pengelola stasiun televisi meningkatkan kualitas program-program siarannya. Ini alasannya.


Terkini: Erick Thohir Dukung Prabowo soal BUMN Hotel Ditutup, Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

22 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat for 02 (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Prabowo Subianto menghadiri acara Relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat for 02 (ETAS) yang juga dihadiri oleh sejumlah pengusaha nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terkini: Erick Thohir Dukung Prabowo soal BUMN Hotel Ditutup, Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Calon presiden Prabowo Subianto sudah ancang-ancang membongkar bisnis BUMN, terutama yang bergerak di bidang perhotelan.


Prajogo Pangestu Kokoh di Puncak, Ini 7 Orang Terkaya di Indonesia Maret 2024

22 hari lalu

Prajogo Pangestu menempati posisi ketiga dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia dengan harta sebanyak USD 6 miliar atau Rp 86 triliun dari usahanya di bidang petrokimia. Ia merupakan putra pedagang karet dan memulai bisnis kayu pada akhir 1970-an. Forbes
Prajogo Pangestu Kokoh di Puncak, Ini 7 Orang Terkaya di Indonesia Maret 2024

Orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires, per 6 Maret 2024. Prajogo Pangestu nomor satu.


Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Bernard Arnault di Urutan Pertama

30 hari lalu

Bernard Arnault, bos LVMH dengan merek andalan antara lain Louis Vuitton, menegaskan dirinya segera hengkang dari Prancis. Kepindahannya ditengarai terkait dengan aturan pajak baru di Prancis yang mengutip hingga 75 persen atas pendapatan orang kaya. Sueddeutsche.de
Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Bernard Arnault di Urutan Pertama

Bernard Arnault, Chairman dan CEO Moet Hennessy Louis Vuitton (LVMH) saat ini tercatat sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes.


Ganjar - Mahfud Gelar Hajatan Rakyat di Surakarta dan Semarang Bawa 3 Pesan, TPN: Bukan Pesta Konglomerat

48 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa pendukungnya dalam acara Konser Rakyat 03 Menang Total di, Gentling, Banyuwangi, Jawa Timur 2024. Kampanye tersebut dihadiri oleh puluhan ribu dan menyuarakan dukungan kepada pasangan Ganjar-Mahfud untuk memenangkan di kompetisi Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar - Mahfud Gelar Hajatan Rakyat di Surakarta dan Semarang Bawa 3 Pesan, TPN: Bukan Pesta Konglomerat

Ganjar Pranowo-Mahfud Md akan menyampaikan tiga pesan penting pada Hajatan Rakyat yang digelar hari ini di Surakarta dan Semarang.


CEO Samsung Bebas dari Tuduhan Penipuan dalam Kasus Merger 2015

52 hari lalu

Pimpinan Samsung Electronics, Jay Y. Lee tiba di pengadilan di Seoul, Korea Selatan, 5 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
CEO Samsung Bebas dari Tuduhan Penipuan dalam Kasus Merger 2015

CEO Samsung Jay Y. Lee dinyatakan tidak bersalah atas penipuan akuntansi dan manipulasi saham oleh pengadilan Seoul dalam kasus merger 2015.


10 Daftar Orang Terkaya di Dunia, Dari Mana Sumbernya Membuatnya Tajir?

53 hari lalu

Dari deretan 5 besar orang terkaya di dunia menurut Media Economic Times 2023, Bernard Arnault satu-satunya orang yang tidak memiliki bisnis pada perusahaan yang berkaitan dengan teknologi. Bernard Arnault yang berada di posisi kedua kini memiliki kekayaan sebesar 223,8 miliar USD merupakan seorang pengusaha pakaian dan perhiasan mewah. REUTERS
10 Daftar Orang Terkaya di Dunia, Dari Mana Sumbernya Membuatnya Tajir?

Forbes merilis data terbaru orang terkaya di dunia. Bernard Arnault dan keluarga, pemilik brand Louis Vuitton, kembali menggeser tahta Elon Musk.


KPU RI Klaim Empat Kali Debat Capres-Cawapres di Televisi Ditonton Sekitar 394 Juta Warga

55 hari lalu

Sejumlah Pedagang, tukang ojek dan warga menyaksikan siaran langsung Debat Pertama Capres & Cawapres 2019 di kawasan Pasar Kebayoran, Jakarta, Kamis,17 Januari 2019. Meskipun menonton debat Pilpres 2019 menggunakan televisi berlayar kecil, warga tersebut tetap antusias mendengarkan penjelasan pasangan capres-cawapres dalam memaparkan visi-misi dan argumentasi tentang hukum, HAM, korupsi dan terosrisme. ANTARA
KPU RI Klaim Empat Kali Debat Capres-Cawapres di Televisi Ditonton Sekitar 394 Juta Warga

Menurut KPU RI per debat capres atau cawapres masyarakat yang menyaksikan melalui siaran televisi rata-rata 94 juta.