TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini ekonomi Indonesia akan terus tumbuh meski situasi global penuh tantangan. Menurutnya, Indonesia tetap tangguh menghadapi pelbagai gejolak, seperti ancaman krisis pangan akibat perang Rusia-Ukraina, karena memiliki kekuatan sumber daya alam dan market yang besar.
“Ekonomi Indonesia akan terus tumbuh 5 persen setiap tahun hingga 2025. Meski situai global makin memberi banyak tantangan, Indonesia memiliki dua kekuatan besar,” ujar Erick di Pos Bloc Jakarta, Kamis, 10 November 2022.
Sayangnya, kata Erick, selama Indonesia belum menyadari akan potensi sumber daya alam yang dimiliki. Dia pun menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dari sumber daya-sumber daya yang dimiliki tersebut.
"Selama ini Indonesia tidak menyadari bahwa ini semua harus diindustrialisasi agar menjadi pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya mengirim raw material dan bukan sekadar bangga karena market besar,” ujar Erick.
Baca: Telkom Masuk Daftar Forbes 2022 World's Best Employer, Erick Thohir: Harus Ditiru BUMN Lainnya
Agar ekonomi terus melaju di jalur positif, Erick mengatakan Indonesia harus mendorong hilirisasi sumber daya alam yang ada. Misalnya, dengan mengolah nikel dan memproduksinya menjadi baterai kendaraan listrik.
Selain itu, Indonesia perlu mengangkat potensi dari ketahanan pangan. Terlebih, Erick melanjutkan, 75 persen wilayah Indonesia adalah laut dan 25 persen lainnya berupa tanah. Potensi tersebut seharusnya mampu memberi keamanan pangan dunia, namun industrialisasinya baru mencapai 5 persen.
“Ini potensi yang luar biasa. Sayang kalau kita tidak manfaatkan karena rantai pasok makanan,” ucap Erick.
Hal yang tidak kalah penting, Erick berujar, Indonesia perlu mengembangkan ekonomi digital. Apalagi, ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kontribusi ekonomi digital untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 4,531 trilun pada 2030.
“Tapi itu sekadar data. Kalau kita tidur, ya lewat,” ucap Erick. “Karena itu saya menantang BUMN untuk bangun dari tidur. Di era ekonomi digital, kita harus ambil peran sebagai pemain, bukan hanya menjadi penonton,” kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,72 persen pada kuartal III 2022 secara year on year. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III ketimbang triwulan II tahun lalu atau secara quarter to quarter tumbuh 1,81 persen.
“Secara kumulatif dari Q1 ampai Q3 2022 dibandingkan dengan periode yang sama dengan 2021, ekonomi Indonesia tumbuh 5,40 persen,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin, 7 November 2022.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi di Bali Mencapai 8,09 Persen, BI Sebut Tak Hanya Terimbas KTT G20 tapi...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.